Page 575 - ATP 2024_Neat
P. 575

ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
 MATA PELAJARAN SOSIOLOGI FASE F KELAS 12


 Penyusun   :  Binti Isro’in, S.Pd.

 Nama Sekolah   :  SMA Negeri 1 Srengat
 Mata Pelajaran  :  Sosiologi

 Fase / Kelas   :  F / XII (Dua Belas)
 Tahun Pelajaran  :  2024 / 2025


 A.  RASIONAL PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

 Pengembangan materi dalam alur tujuan pembelajaran (ATP) dimaksudkan untuk memperdalam penguasaan pemahaman konsep pada materi  kelas XII  dan
 menciptakan kebermaknaan pembelajaran dalam pencapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Alokasi jam pembelajaran pada
 elemen pemahaman konsep dan ketrampilan proses dibuat secara proporsional, karena orientasi pembelajaran pada kelas XII tidak saja diarahkan pada
 pemahaman konsep saja tetapi juga untuk penguasaan keterampilan proses melalui pelaksanaan social project  dalam bentuk program pemberdayaan komunitas.
 Pencapaian pembelajaran pada elemen keterampilan proses inkuiri (inquiry process skill) dapat dilakukan dengan beberapa aternatif, yakni terintegtarif pada
 pembelajaran pada elemen pemahaman konsep, berdiri sendiri menjadi kegiatan pembelajaran yang berbasis proyek dan atau interdispliner learning.


 B.  CATATAN KHUSUS PENGGUNAAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

 Penggunaan alur tujuan pembelajaran (ATP) perlu memperhatikan kondisi kesiapan satuan pendidikan yang terkait dengan intek siswa, komptensi guru,
 hiterogenitas kondisi siswa, ketersediaan sarana pendukung, dinamika lingkungan sekitar pembelajaran, kearifan lokal budaya masyarakat setempat dan
 mempertimbangan kemitraan dengan pihak eksternal untuk pelaksanaan program pemberdayaan.


 C.   CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA FASE F (UMUMNYA UNTUK KELAS XII SMA/MA/PROGRAM PAKET C)

 Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial akibat terjadinya kelompok sosial yang beragam sehingga berpotensi
 menyebabkan permasalahan sosial, konflik, dan kekerasan. Untuk itu, peserta didik mampu secara kritis dan kreatif memberikan pemecahan masalah yang solutif
 terhadap dinamika kehidupan sosial di tengah dinamika masyarakat digital saat ini. Penerapan prinsip kesetaraan dalam perbedaan sosial digunakan untuk
 mewujudkan masyarakat yang harmonis dan integratif. Peserta didik juga mampu menganalisis terjadinya perubahan sosial pada kelompok atau komunitas di
 tengah arus globalisasi dan mampu memberikan solusi terhadap dampak globalisasi dan perkembangan teknologi digital berupa ketimpangan sosial dan problem
   570   571   572   573   574   575   576   577   578   579   580