Page 574 - ATP 2024_Neat
P. 574
ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN SOSIOLOGI FASE F KELAS 12
Penyusun : Binti Isro’in, S.Pd.
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Srengat
Mata Pelajaran : Sosiologi
Fase / Kelas : F / XII (Dua Belas)
Tahun Pelajaran : 2024 / 2025
A. RASIONAL PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Pengembangan materi dalam alur tujuan pembelajaran (ATP) dimaksudkan untuk memperdalam penguasaan pemahaman konsep pada materi kelas XII dan
menciptakan kebermaknaan pembelajaran dalam pencapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Alokasi jam pembelajaran pada
elemen pemahaman konsep dan ketrampilan proses dibuat secara proporsional, karena orientasi pembelajaran pada kelas XII tidak saja diarahkan pada
pemahaman konsep saja tetapi juga untuk penguasaan keterampilan proses melalui pelaksanaan social project dalam bentuk program pemberdayaan komunitas.
Pencapaian pembelajaran pada elemen keterampilan proses inkuiri (inquiry process skill) dapat dilakukan dengan beberapa aternatif, yakni terintegtarif pada
pembelajaran pada elemen pemahaman konsep, berdiri sendiri menjadi kegiatan pembelajaran yang berbasis proyek dan atau interdispliner learning.
B. CATATAN KHUSUS PENGGUNAAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Penggunaan alur tujuan pembelajaran (ATP) perlu memperhatikan kondisi kesiapan satuan pendidikan yang terkait dengan intek siswa, komptensi guru,
hiterogenitas kondisi siswa, ketersediaan sarana pendukung, dinamika lingkungan sekitar pembelajaran, kearifan lokal budaya masyarakat setempat dan
mempertimbangan kemitraan dengan pihak eksternal untuk pelaksanaan program pemberdayaan.
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA FASE F (UMUMNYA UNTUK KELAS XII SMA/MA/PROGRAM PAKET C)
Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial akibat terjadinya kelompok sosial yang beragam sehingga berpotensi
menyebabkan permasalahan sosial, konflik, dan kekerasan. Untuk itu, peserta didik mampu secara kritis dan kreatif memberikan pemecahan masalah yang solutif
terhadap dinamika kehidupan sosial di tengah dinamika masyarakat digital saat ini. Penerapan prinsip kesetaraan dalam perbedaan sosial digunakan untuk
mewujudkan masyarakat yang harmonis dan integratif. Peserta didik juga mampu menganalisis terjadinya perubahan sosial pada kelompok atau komunitas di
tengah arus globalisasi dan mampu memberikan solusi terhadap dampak globalisasi dan perkembangan teknologi digital berupa ketimpangan sosial dan problem