Page 84 - IPAS-BS-KLS-VI
P. 84

Sadar betul akan risiko dari karakteristik wilayahnya, Jepang melakukan
                     banyak inovasi dalam hal mitigasi bencana. Beberapa wilayah pesisir Jepang
                     dilengkapi tempat perlindungan tsunami, sementara beberapa lainnya
                     membangun pintu air untuk mengontrol aliran air dari tsunami.
                          Dilansir dari The Telegraph, generasi anak-anak Jepang pasca-gempa
                     Kobe 1995 juga akrab dengan latihan mitigasi bencana gempa Bumi. Ketika
                     alarm peringatan berbunyi, anak-anak di sekolah mulai mencari tempat
                     berlindung di kolong meja guna melindungi diri dari reruntuhan barang dan
                     material bangunan. Latihan itu dilakukan setiap bulan.

                          Ada pula aturan yang mewajibkan sekolah dengan dua lantai atau
                     lebih dilengkapi jalur evakuasi yang dapat dipakai anak-anak untuk menuju
                     ke tempat aman. Sekolah juga bisa menjadi penampungan dadakan ketika
                     rumah para siswa rusak akibat gempa.

                          Program mitigasi gempa Bumi di Jepang ini membuahkan ketenangan
                     luar biasa di kalangan anak-anak hingga orang dewasa tiap kali Bumi mulai
                     bergetar. Dalam pendidikan mitigasi bencana, nilai saling tolong-menolong
                     pun diajarkan. Anak-anak diprioritaskan selama proses evakuasi sehingga
                     mereka bisa mentransfer pengetahuan kepada orang-orang di sekitarnya jika
                     bencana kembali terjadi kelak. Akhirnya, kebiasaan ini menular dan berhasil
                     menyelamatkan banyak nyawa.

                          Selain alarm peringatan dan edukasi, Jepang juga sangat memerhatikan
                     soal struktur bangunan. Seperti inovasi pada struktur beton bertulang yang
                     mampu menahan gempa meski tidak mengurangi risiko getaran. Inovasi
                     ini memanfaatkan minyak, karet, dan zat-zat lain yang tertanam di antara
                     struktur bangunan dan tanah. Bantalan yang tercipta dari struktur yang dipakai
                     oleh 7.600 konstruksi di Jepang ini menjadikan bangunan tahan gempa.
                          Jepang banyak belajar dari gempa di Kobe tahun 1995 silam. Dan ‘hasil
                     belajar’ itu kini mampu menyelamatkan ribuan nyawa ketika gempa terjadi.

                                                              Sumber: tirto.id/Tony Firman (dengan pengubahan).








                             Kosakata Baru


                       mitigasi: upaya pencegahan











                  74       Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD/MI Kelas VI
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89