Page 22 - E-MODUL SEMPRO_NUR KHOLIJA HARAHAP_A1C320017
P. 22

2.1.3  Operator Hermitian

                       Untuk operator linier sebarang, didefinisikan nilai harap,


                    A     A      A dv                                                       (2.6)
                      

               Karena itu,


                      
                                
                 A        A dv 
                      
                      =   A  dv
                               
                      
                             
                      =  A  dv

               Operator sekawan Hermite dari A, ditulis    , didefinisikan sebagai:
                                                         +
                    A  dv      A  dv                                                    (2.7)
                          
                                       

               Sedangkan, suatu operator A dikatakan operator Hermitian jika:


                     
                   A   A                                                                         (2.8)
               2.1.4  Komutator
                       Operasi  perkalian  antara  dua  operator  sering  dilakukan  (seperti  halnya  perkalian

               antara  dua  observabel).  Pengoperasian  perkalian  operator  pada  suatu  fungsi  dilakukan
               berturut-turut dari yang paling depan (paling dekat dengan fungsi  yang dikenai). Perkalian

               antara  dua  operator  mekanika  kuantum  yang  sering  muncul,  karena  sifat  kedua  operator
                                                                         ˆ
                                                                                ˆ
               tersebut adalah komutator. Komutator antara dua operator  A  dan  B  didefinisikan sebagai:
                                                     ˆ
                                                              ˆ ˆ
                                                                   ˆ ˆ
                                                        ˆ
                                                     A, B   A B   B A .
               Dari defenisi di atas maka dapat diturunkan identitas-identitas berikut:


                 ˆ
                            ˆ
                          ˆ
                   ˆ
                A, B    B,  A
                                    ˆ
                                  ˆ
                              ˆ
                 ˆ
                          ˆ
                     ˆ ˆ
                            ˆ
                                       ˆ
                A, B C   A, B C   B  A, C
                                       ˆ
                                  ˆ
                                     ˆ
                     ˆ
                  ˆ ˆ
                          ˆ
                              ˆ
                            ˆ
                A B, C   A, C B   A B, C
                                           ˆ
                                         ˆ
                      ˆ
                    ˆ
                 ˆ
                           ˆ
                                 ˆ
                                      ˆ
                              ˆ
                A , B ,C   B , C , A   C , A , B   0
                                                           19
   17   18   19   20   21   22   23   24