Page 22 - Kumpulan jurnal Amorphophallus kelas A
P. 22
ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN SUWEG (Amorphophallus
Paeoniifolius) DI KONSERVASI KURA-KURA UNIVERSITAS BENGKULU
1
1
1
Intan Purnama* , Gina Sonia , Pistira , Milzen Adriataspen , Ravilham Anugrah A.K
1
1
1 Universitas Bengkulu
*1
e-mail : intanpurnama.bengkulu@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan tanaman suweg yang ada di Universitas Bengkulu
yang berlangsung pada bulan September. Penelitian ini dilakukan 3 kali dalam seminggu dengan menggunakan lima
sampel tanaman suweg. Suweg merupakan famili Araceae yang merupakan tumbuhan semak (herba) dengan umbi di
dalam tanah. Suweg banyak tumbuh di hutan karena hanya memerlukan penyinaran matahari 50-60 % sehingga sangat
cocok untuk tanaman di bawah naungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Observasi. Teknik
pengumpulan data yaitu dokumentasi dan studi Pustaka. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan Teknik
analisis deskriptif dan Kuantitatif. Aspek utama dalam penelitian ini berfokus pada pertumbuhan dengan ukuran rata rata
pertumbuhan dari lima sampel didapatkan hasil tinggi tanaman suweg,dari sampel A dengan rata-rata 81, sample B
dengan rata-rata 55, sampel C 42,3 sampel D 158,6 sampel E 19,5, diameter batang sampel A dengan rata-rata 1,6 sampel
B dengan rata-rata 1,26 sampel C dengan rata-rata 1,79 sampel D dengan rata-rata 4 sampel E dengan rata-rata 0,87.
Sehingga dapat disimpulkan pada setiap tanaman mengalami pertumbuhan.
Kata kunci : Konservasi,Petumbuhan, Tanaman suweg
ABSTRACT
This research aims to determine the comparison of suweg plant growth at Bengkulu University which took place in
September. This research was carried out 3 times a week using five samples of suweg plants. Suweg is in the Araceae
family which is a shrub (herbaceous) plant with tubers in the ground. Suweg grows a lot in forests because it only requires
50-60% sunlight so it is very suitable for plants in the shade. The method used in this research is the observation method.
Data collection techniques are documentation and literature study. The data analysis technique in this research uses
descriptive and quantitative analysis techniques. The main aspect of this research focuses on growth with the average
size of growth from five samples obtained by suweg plant height, from sample A with an average of 81, sample B with
an average of 55, sample C 42.3, sample D 158.6 samples E 19.5, stem diameter of sample A with an average of 1.6
samples B with an average of 1.26 samples C with an average of 1.79 samples D with an average of 4 samples E with an
average of 0.87 . So it can be concluded that every plant experiences growth.
Keywords : Conservation,Growth, Plat Suweg
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu Negara yang terdiri dari berbagai macam pulau yang memiliki
keanekaragaman budaya serta kekayaan alam. Jika di lihat dari kondisi alam di Indonesia, Negara
kita memiliki potensi yang cukup besar dalam hal hasil buminya. Suburnya tanah di Indonesia
menjadikan Negara ini sangat berlimpah dengan hasil pertanian ataupun perkebunanya. Tugas kita
sebagai Warga Negara Indonesia adalah menjaga, memanfaatkan serta mengolah hasil bumi tersebut
dengan efisien dan tentunya bermanfaat di masyarakat. Hasil bumi pada bidang perkebunan sangat
bermacammacam mulai dari berbagai jenis sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, umbiumbian
dan lain sebagainya. Salah satu jenis umbi-umbian yang cukup mudah ditemui namun tidak umum
digunakan sebagai bahan makanan yaitu umbi suweg (Dwikandana et al., 2019).
Amorphophallus paeoniifolius yang dikenal dengan nama lokal suweg di Pulau Jawa,
merupakan salah satu jenis dari suku Araceae (talas-talasan) yang umbinya berpotensi untuk
dikembangkan sebagai bahan pangan karena memiliki kandungan gizi yang cukup baik. Umbi suweg
ini secara turun temurun telah digunakan sebagai makanan pokok di berbagai daerah dengan cara
pemanfaatan yang berbeda (Isnaini & Novitasari, 2020). Suweg yang dalam bahasa latinnya disebut
Amorphophallus paeoniifolius, tanaman yang biasa tumbuh liar di Indonesia. Tanaman ini dapat
tumbuh di hutan, kebun-kebun, lereng-lereng gunung di atas tanah pada ketinggian 1 sampai 700
meter di atas permukaan laut. Tanaman ini hidup di bawah tegakan pohon lain seperti di bawah
rumpun bambu, di bawah jati, atau di bawah mahoni. Suweg merupakan famili Araceae yang
merupakan tumbuhan semak (herba) dengan umbi di dalam tanah. Suweg banyak tumbuh di hutan
karena hanya memerlukan penyinaran matahari 50-60 % sehingga sangat cocok untuk tanaman di
bawah naungan (Dwikandana et al., 2019).
18