Page 37 - Kumpulan jurnal Amorphophallus kelas A
P. 37

PENGAMATAN PERTUMBUHAN KIBUT (AMORPHOPHALLUS
                PAEONIIFOLIUS) PASCA DIPINDAHKAN DARI HABITAT ASLI KE
                                              AREA KONSERVASI


                                                                                                 4
                                                                           3
                                         1
                                                       2
                       Nora Ayudi Asti* , Nurcahyani , Khairul Hidayah , Meiredo Marliansa
                                                      Universitas Bengkulu
                                                  e-mail : ayudinora@gmail.com
                                                       *1

                                                         ABSTRAK
                     Tujuan  dari  penelitian  ini  untuk  mengetahui  dan  menganalisis  pertumbuhan  tanaman
              Amorphophallus paeoniifolius pasca dipindahkan dari habitat asli ke area konservasi. Penelitian ini
              dilakukan diarea konservasi Universitas Bengkulu. Metode yang digunakan yaitu Identifikasi dan
              Pemindahan tanaman, Pemantauan awal, Penanaman di area konservasi, Pemantauan rutin, Analisis
              data, Tindakan Konservasi, Dokumentasi . Hasil penelitian menunjukkan bahwa adaptasi tanaman
              terhadap lingkungan baru pada pertumbuhan Amorphophallus paeoniifolius  dapat dilihat dengan
              indikator jenis tanah, kelembapan, intesitas cahaya, suhu tanah, ph tanah, kelembapan udara, suhu
              udara  dan  kondisi  sekitar  di  area  konservasi  yang  sangat  berpengaruh  terhadap  tinggi tanaman,
              diameter  tumbuhan  dan  jumlah  daun  yang  dihasilkan.  Kesimpulan  yang  didapatkan  yaitu
              Pertumbuhan kibut masih terjadi meskipun dalam tingkat yang berbeda-beda.

               Kata kunci: Adaptasi lingkungan, area konservasi, kibut (Amorphophallus paeoniifolius),
                            pemindahan tanaman, pertumbuhan tanaman


                                                         ABSTRACT


                       The  aim  of  this  research  is  to  determine  and  analyze  the  growth  of  Amorphophallus
               paeoniifolius plants after being moved from their natural habitat to a conservation area. This
               research was conducted in the conservation area of Bengkulu University. The methods used are
               plant  identification  and  transfer,  initial  monitoring,  planting  in  conservation  areas,  routine
               monitoring, data analysis, conservation actions, documentation. The results of the research show
               that plant adaptation to the new environment in the growth of Amorphophallus paeoniifolius can
               be seen by indicators of soil type, humidity, light intensity, soil temperature, soil pH, air humidity,
               air temperature and surrounding conditions in the conservation area which greatly influence plant

                height and diameter. plants and the number of leaves produced. The conclusion obtained is that
               Key words: Environmental adaptation, conservation areas, kibut (Amorphophallus paeoniifolius),
               fog growth is still occurring, although at different levels.
                           plant removal, plant growth




                  I.  PENDAHULUAN
                     Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan jenis tumbuhan yang sangat besar.
              Banyak  di  antaranya  dikenal  dan  dimanfaatkan  oleh  penduduk  asli.  Umumnya  tumbuhan
              dikonsumsi  sebagai  sumber  nutrisi,  namun  konsumsi  tanaman  yang  mengandung  karbohidrat
              sebagai makanan pokok selain nasi masih terbatas, padahal kandungan umbi-umbian kaya akan
              karbohidrat.  Umumnya  umbi-umbian  hanya  dimanfaatkan  oleh  penduduk  asli  ketika  musim
              kemarau tiba. Beberapa jenis umbi-umbian yang sering dikonsumsi oleh masyarakat penduduk asli
              adalah  ubi  jalar,  singkong,  kentang,  dan  talas,  sedangkan  kibut  (Amorphophallus paeoniifolius)
              sebagai salah satu jenis umbi-umbian masih jarang ditemukan dikonsumsi (Muhammad et al., 2021).

                     Berbagai  bahan  baku  yang  berpotensi  sebagai  bahan  pangan  alternatif  saat  ini  terus
              dikembangkan seiring meningkatnya kebutuhan pangan. Hal ini untuk memastikan masyarakat tidak
              hanya bergantung pada beras (biji-bijian) untuk kebutuhan gizi dasarnya, tetapi juga pada pangan
              lain  seperti  umbi-umbian.  Salah  satu  jenis  umbi-umbian  yang  mulai  berkembang  luas  adalah
              tanaman kibut (Amorphophallus paeoniifolius) (Rahayuningsih, 2020).


                                                             33
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42