Page 41 - Kumpulan jurnal Amorphophallus kelas A
P. 41

Chart Title


                            11                                         11                   11.1
                                                 10


                                                  5
                           4.1                                                               3.9
                                                                       3.5


                     AMORPHOPHALLUS        AMORPHOPHALLUS        AMORPHOPHALLUS       AMORPHOPHALLUS

                      PAEONIIFOLIUS (A)    PAEONIIFOLIUS (B)     PAEONIIFOLIUS (C)     PAEONIIFOLIUS (D)
                                            Lebar Daun     Panjang Daun     Column1

              Tabel 2. Lebar dan Panjang daun
                 No  Nama Tumbuhan               Rata-rata Lebar Daun  Rata-rata Panjang Daun

                 1    Amorphophallus                    4,1 cm                       11 cm
                      Paeoniifolius (A)
                 2    Amorphophallus                     5 cm                        10 cm
                      Paeoniifolius (B)

                 3    Amorphophallus                    3,5 cm                       11 cm
                      Paeoniifolius (C)

                 4    Amorphophallus                    3,9 cm                      11,1 cm
                      Paeoniifolius (D)


               Pembahasan

                  Pengamatan  dilakukan  selama  3  minggu  terhitung  1x  pengamatan  per  minggu.  Factor
              pendukung  pengamatan  terdiri  atas  kelembapan  tanah,  intensitas  cahaya,  suhu  tanah,  ph  tanah,
              kelembapan udara, suhu udara dan kondisi sekitar serta pertumbuhan fisik tanaman, termasuk tinggi
              tanaman, ukuran daun, banyak daun dan diameter batang.
                     Dilihat dari pengamatan yang dilakukan menunjukkan pada rerata tinggi tumbuhan dalam 3x
              pengamatan menunjukan pertambahan tinggi tanaman. Perubahan pertambahan tinggi tanaman ini
              lebih besar terjadi pada pengamatan ke 3 karena pada pengamatan 1 dan 2 tanaman cenderung akan
              menyesuaikan diri kelingkungan barunya. Pada pengamatan batang diukur diameter batang dari
              bawah, Tengah, dan pangkal didapatkan bahwa pertambahan diameter batas hanya sebesar 1- 2 cm
              saja.  Hal  ini  menunjukkan  konsistensi  pertumbuhan  yaitu  meskipun  ada  perubahan  dalam
              pertumbuhan  diameter  batang  tampaknya  relatif  konsisten  dari  pengamatan  pertama  hingga
              pengamatan  ketiga.  Ini  menunjukkan  bahwa  tanaman  sedang  memperluas  diameter  batang
              bawahnya secara stabil. Pada rerata pertumbuhan panjang daun dalam 3x pengamatan menunjukan
              pertumbuhan Panjang daun sebesar 1-2 cm, hal ini menunjukkan pertumbuhan pada daun stabil dan
              konsisten.
                     Perubahan dalam pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, seperti
              kondisi  lingkungan,  perawatan,  dan  nutrisi  yang  diberikan  kepada  tumbuhan.  Peningkatan
              pertumbuhan pada pengamatan selanjutnya disebabkan oleh kondisi yang lebih baik atau perawatan
              yang lebih optimal. Konsistensi pertumbuhan tanaman kibut Amorphophallus paeoniifolius pasca
              pemindahan dari habitat aslinya ke area konservasi didapatkan bahwa tanaman kibut tetap mengalami
              pertumbuhan  yang  konsisten  dari  pengamatan  ke  pengamatan.  Ini  menunjukkan  bahwa  secara
              keseluruhan, tumbuhan sedang berkembang.
                     Menanam kibut (Amorphophallus paeoniifolius) setelah dipindahkan dari habitat aslinya ke
              cagar alam memerlukan serangkaian perubahan dan tantangan. Proses ini harus dikelola dengan
              cermat agar tanaman kibut tetap tumbuh dan berkembang di lingkungan barunya. Berikut beberapa
              hal yang perlu diperhatikan dalam menanam kibut setelah tanam: (1) Kawasan konservasi yang
              berwawasan lingkungan harus  disiapkan dan  dikelola sebaik  mungkin  agar  menyerupai  kondisi
              lingkungan asli jagung. Hal ini mencakup penyesuaian faktor seperti suhu, kelembapan, cahaya dan
              drainase untuk memenuhi kebutuhan tanaman kibut. (2) Relokasi yang Hati-hati Proses pemindahan
              kibut dari habitat aslinya harus dilakukan secara hati-hati. Ini mungkin melibatkan penggalian dan
              pemindahan  umbi.  Kerusakan  pada  akar  dan  umbi  perlu  diminimalkan  agar  tanaman  cepat
              beradaptasi  dengan  lingkungan  baru.  (3)  Perawatan  yang  hati-  hati  Setelah  tanam,  kibut
              membutuhkan perawatan yang hati-hati. Ini termasuk penyiraman yang tepat, pemeliharaan tanah,

                                                             37
   36   37   38   39   40   41   42   43