Page 6 - Kumpulan jurnal Amorphophallus kelas A
P. 6
Keberadaan bunga bangkai yang memiliki bau khas dapat mengundang beberapa jenis seranga yaitu
kumbang (Onthopagus sp.) dan Lalat bangkai (Lucilia sp.) yang datang pada saat bunga bangkai
mengeluarkan bau busuk bersamaan dengan matangnya bunga betina. Serangga tersebut membantu
proses penyerbukan yang selanjutnya akan berkembang menjadi buah. Buah dari bunga bangkai
tersebut menjadi makanan bagi burung kutilang (Pignonotus aurigaster), sehingga untuk
mempertahankan keberadaan bunga bangkai, burung kutilang sangat dibutuhkan sebagai agen
pemencar biji dari bunga bangkai tersebut (Yasir & Sutrisno, 2021).
Bunga Bangkai adalah sekelompok tumbuhan dari "genus Amorphophallus" yang termasuk
anggota dari suku talas-talasan (Araceae). Bunga ini merupakan tumbuhan khas dataran rendah yang
tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Bunga ini dapat ditemukan pada habitat hutan
tropis di Sumatera, khususnya pada ketinggian diantara 120 sampai 365 meter diatas permukaan laut.
Terdapat sekitar 170 spesies bunga bangkai di seluruh dunia. Spesies yang terkenal di Indonesia
diantaranya adalah : Amorphophallus titanium, A. gigas. A. decussilvae, A. beccarii, A.
Campanulatus dan A. Oncophyllus.(KURNIAWAN et al., 2018)
Spesies paling terkenal dari genus Amorphophallus adalah dua raksasa dari genus, A. titanum
dan A. giga Teijsm dan Binnend. Spesies ini mengembangkan daun besar dan Perbungaan, yang
terakhir tingginya melebihi tiga meter (Hetterscheid 1994; Hetterscheid dan Ittenbach 1996;
McPherson dan Hetterscheid 2011). Perbungaannya membawa spathe yang bagian dalamnya
berwarna keunguan dan disertai dengan busuk bau bahan organik yang membusuk, seperti bangkai,
dan karena itu disebut sebagai bangkai atau bunga bangkai.
Amorphophallus Gigas merupakan salah satu bunga bangkai yang tergolong raksasa,bonggol
bunga ini bisa mencapai berat 70 kilogram, tingginya juga bisa mencapai 4 meter. Amorphophallus
gigas termasuk bunga majemuk tertinggi didunia, ada sekitar 200 jenis Amorphophallus yang
tersebar di seluruh dunia (Handayani, Yuzammi, and Hadiah 2020), dengan 24 jenisnya ditemukan
di Indonesia (Rambey et al.2022). Gigas sendiri merupakan salah satu tumbuhan asli Pulau
Sumatera.Bunga ini merupakan bunga yang sangat langka, tetapi bunga ini kalah terkenal dengan
Amorphophallus gigas. Ini adalah salah satu bunga bangkai yang tergolong raksasa ketimbang jenis
bunga bangkai lainnya. Bonggol bunga ini bisa mencapai berat 70 kilogram, tingginya juga bisa
mencapai 4 meter. Bunga ini termasuk bunga tertinggi di dunia.Bunga ini harus dilestarikan, orang
yang tidak tau bunga ini termasuk langka menebang bunga ini yang hidup liar di hutan sumatra.
(Septiani et al., 2015).
Menurut IUCN Red List, jenis Amorphophallus gigas masuk dalam kategori Endangered (EN)
atau genting, dimana jenis ini mengalami resiko kepunahan yang tinggi di alam dan dimasukkan
kategori punah di alam jika dalam waktu tertentu tidak dilakukan perlindungan terhadap populasinya.
Namun, dalam PerMenLHK no. 106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan Dan Satwa Yang
Dilindungi, jenis Amorphophallus gigas tidak termasuk dalam kategori dilindungi. Sebagai bentuk
perhatian Pemerintah melalui Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bersama Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah meluncurkan dokumen strategi rencana aksi konservasi flora
langka Amorphophallus spp tahun 2015 sampai tahun 2025 dan menjadi flora pertama yang memiliki
dokumen SRAK bersama dengan flora langka Rafflesia spp. (Mutaqin et al., 2023).
2