Page 42 - Kumpulan jurnal Pengamatan Kura-kura Kelas A
P. 42
Kura-kura beristirahat ketika hasrat makan mereka telah terpenuhi. Biasanya kura-kura ketika di siang
hari, mereka beristirahat dibawah dedaunan pohon yang jatuh. Biasanya kurakura juga beristirahat pada
siang hari di sekitar tanaman semak dan belukar. Fungsinya ialah untuk melindungi kura-kura tersebut
dari ancaman predator ataupun manusia. Waktu istirahat dan lamanya waktu istirahat kura-kura tidak
menentu, karena kura-kura akan beristirahat ketika mereka tidak melakukan aktivitas apapun. Kura-kura
juga biasanya beristirahat di bawah atau di dalam karapas atau tempurung atau batok mereka sendiri. Hal
itu bisa terjadi ketika kurakura berada di daerah atau di tempat yang jauh dari wilayahnya.
IV. SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan pengamatan kura-kura yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor abiotik
mendukung pertumbuhan Coura Amboinensis sehingga cukup baik untuk dijadikan area konservasi kura-
kura (C. amboinensis). Mayoritas kura-kura yang peneliti temukan dilokasi pengamatan berada pada area
naungan dan pada saat pengamatan terakhir banyak ditemukan kurakura berada pada area bertelur.
Sedangkan kura-kura paling sedikit ditemukan pada area pepaya dan air. Dapat disimpulkan juga bahwa kura-
kura memiliki peran penting dalam ekosistem darat maupun perairan, dimulai dari penyebaran benih sampai
siklus mineral serta penyimpanan. Namun, saat ini populasi kura-kura kian menurun selama bertahun-tahun.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kami menyarankan agar mahasiswa dapat menjaga
dan terus melestarikan kura-kura, selain itu dapat mengetahui cara merawat kura-kura dengan baik dan
benar sehingga tidak menyebabkan kepunahan pada kura-kura. Disarankan juga dalam melakukan
pengamatan harus lebih baik dalam menggunakan alat pengukuran data abiotik serta memperluas studi
literatur dalam pembuatan laporan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam kesempatan ini kami dari kelompok 3A mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Bhakti
Karyadi, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Aceng Ruyani, M.S selaku dosen pengampuh mata kuliah Pendidikan
Konservasi dan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Apriani, D., Badaruddin, E., & Latupapua, L. (2015). Jenis, perilaku, dan habitat turpepel (Coura
amboinensis amboinensis) di sekitar Sungai Wairuapa Desa Waimital, Kecamatan Kairatu,
Seram Bagian Barat. Jurnal Hutan Tropis, 3(2).
Apriani, D., E. Badaruddin, dan L. Latupapua. 2016. “Jenis, perilaku, dan habitat turpepel (Coura
amboinensis amboinensis) di sekitar Sungai Wairuapa Desa Waimital, Kecamatan Kairatu,
Seram Bagian Barat.” Jurnal Hutan Tropis 3(2):99–198.
Diba, D. F., Noor, R. J., & Saputra, A. (2022). Ekologi dan Populasi Kura-Kura Batok Sulawesi
Selatan.
Hejo, K. (2021, July 4). Kura-Kura Ambon, Reptil Cantik Penghuni Asli AlamIndonesia.
Kuyahejo.Com. https://kuyahejo.com/kura-kura-ambon/
Maryani, I., Ruyani, A., Karyadi, B., & Suhartoyo, H. (2018). Studi Pertumbuhan Awal Kura
Batok (Cuoro Ambonensis) di Kolam Kehutanan UNIB serta Implementasinya sebagai
Bahan Ajar Zoologi Vertebrata. PENDIPA Journal of Science Education, 2(3), 200–205.
https://doi.org/10.33369/pendipa.v2i3.5790
Nurani, A., Ruyani, A., Uliyandari, M., Yani, A. P., & Parlindungan, D. (2023).
PENGEMBANGAN E-BOOKLET PERILAKU HARIAN KURA-KURA SUMATRA
BAGI SISWA SMP KELAS VII DI TURTLE LEARNING CENTER (TLC)
UNIVERSITAS BENGKULU. DIKSAINS: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains, 3(2), 76-83.
Putri, M. P. (2013). Kura-Kura Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Karya KeramikFungsional.
In UNY: Press.
Sari, Julia Purnama, Aan Erlansari, dan Endina Putri Purwandari. 2021. “Identifikasi Citra Digital
Kura-Kura Sumatera Dengan Perbandingan Ekstraksi Fitur GLCM Dan GLRLM Berbasis
Web.” Pseudocode 8(1):66–75. doi: 10.33369/pseudocode.8.1.66-75.
38