Page 108 - Nanos Gigantos Humeris Insidentes
P. 108
Perspectives from Developing and Transition Countries (Akram-Lodhi,
Borras Jr., dan Kay, 2007). Seiring dengan proses pembuatan
buku ini, dua dari kelompok sarjana dari Institute of Social
Studies (ISS), the Hague ini akan pula yang mengeluarkan buku
suntingan berjudul Peasant Livelihoods, Rural transformation and the
Agrarian Question (Akram-Lodhi and Kay 2007).
Untuk melihat dinamika pasang-surut dari kebijakan land
reform di dunia semenjak masa keemasan Reforma Agraria di
tahun 1960-an, kita tidak bisa untuk mengabaikan jurnal ternama
FAO (Food and Agricultural Organization) Land Reform Land
Settlement and Cooperatives, yang terbit reguler tiap tahun semenjak
tahun 1963. Jurnal yang telah berumur 45 (empat puluh lima)
tahun itu sejak awal diterbitkan sebagai suatu medium untuk
diseminasi informasi dan berbagai pandangan tentang land
reform and topik-topik yang berhubungan, dan diisi oleh ahli-
ahli dari badan-badan PBB, pemerintah-pemerintah anggota
FAO, maupun ahli dari badan-badan independen. M. Riad El-
Ghonemy, salah seorang redaktur awal jurnal ini, dan kemudian
juga menjadi pekerja intelektual di FAO untuk jangka waktu yang
panjang hingga saat ini, menulis suatu buku baru berjudul The
Crisis of Rural Poverty and Hunger: An Essay on the Complementarity
between Market- and Government-Led Land Reform for its Resolution
(El-Ghonemy 2007). Buku yang mencoba mendamaikan dan
mencari keseimbangan antara kekuatan pasar dan pemerintah
dalam menjalankan land reform ini pun mengisi daftar studi-
studi terbaru itu tentunya dapat menjadi sumber bagi mereka
yang hendak memiliki pemahaman akademik mengenai
kebangkitan agenda reforma agraria itu.
Di salah satu ujung dari kajian atas pengalaman-pengalaman
pelaksanaan land reform di berbagai tempat dengan berbagai
pelaku, biasanya disusunkan kategori/pengelompokan berbagai
72