Page 14 - Nanos Gigantos Humeris Insidentes
P. 14

dasar-dasar tinjauan pustaka yang kuat. (Fathun Karib, Dosen

            Sosiologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Kandidat
            Doktoral di Binghamton - State University of New York).


            “Buku ini penting, karena, pertama, ia menunjukkan cara
            bagaimana membuka jalan untuk memulai sebuah penelitian;
            dan, kedua, ia juga sekaligus memandu dengan memberi

            contoh, jalan-jalan yang pernah dibuat, sehingga orang yang
            benar-benar berminat memulai sebuah penelitian tahu dan
            mengerti apa yang harus dilakukan.” (Gani A. Jaelani, Ph.D.,

            Dosen Departemen Sejarah dan Filologi, Universitas Padjadjaran)

            “Pembelajaran tradisi mengembangkan dan mendayagunakan

            bibliografi anotasi, baru saya seriusi saat studi ilmu hukum
            untuk keperluan riset disertasi di Universitas Leiden.
            Ketika menetapkan metodologi dalam risetnya, panduan

            bibliografi beranotasi dan kajian pustaka merupakan upaya
            memetakan sumber pengetahuan sekaligus ‘mematerialkan
            meta-metodologi’-nya. Peneliti akan terbantu menemukan
            kekosongan, ketidakkoherenan, atau bahkan pertentangan

            dalam ‘gunung pengetahuan’. Peneliti yang punya
            kesungguhan dalam pencarian ilmu, ibarat pendaki, pastilah

            tertantang menyingkap ‘gunung pengetahuan’ itu.” (Dr.
            Herlambang P. Wiratraman. Dosen dan Peneliti Pusat Studi
            Hukum HAM [HRLS] Fakultas Hukum Universitas Airlangga).


            “Sungguh saya merasakan bahwa kerja akademik merupakan
            ‘jalan sunyi’. Menciptakan sebuah budaya akademik yang
            tekun dan penuh kerendahan hati tidaklah mudah. Sungguh

            sulit. Karya dari Bung Noer Fauzi dan Mas Luthfi ini




                                           xii
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19