Page 24 - Nanos Gigantos Humeris Insidentes
P. 24

“Membuat bibliografi beranotasi sebagai permulaan

            mengerjakan penelitian awalnya akan tampak seperti aktivitas
            merepotkan diri sendiri. Penelitian yang awalnya ‘piece of cake’
            pun bisa menjadi ‘piece of crab!’. Mengapa? Karena ketika

            menelusuri berbagai literatur untuk tema sejenis—atau sebatas
            keywords pun—akan disadari betapa luas dan kaya rayanya
            berbagai temuan dari para peneliti terdahulu. Mulanya akan

            terasa membebani, lalu mulai tumbuh antusiasme memanen
            pengetahuan dari berbagai literatur, dan berakhir pada adiktif.
            Maka ketika Anda semakin banyak membuat anotasi namun

            semakin sulit mengendalikan diri untuk berhenti ... Nah kan!.”
            (Vegitya Ramadhani Putri, S.H., S.Ant., M.A. Dosen Fakultas
            Hukum Universitas Sriwijaya).


            “Berdasarkan pengalaman penelitian dapat diketahui pekerjaan
            meneliti ternyata mirip memasak. Kalau mau masakan manis,
            tidak perlu pikir panjang. Isi gula lebih dari yang diperlukan,

            hasilnya pasti manis. Membuat masakan asin atau pedes,
            rumusnya sama. Mau lebih asin tambahkan garam dan

            tambahkan cabe kalau mau masakannya pedes. Kalau mau
            masakan enak dan unik bagaimana caranya?
            Enak dalam padangan orang Bali juga disebut ‘pada rasa’.

            Maksudnya enam rasa yang ada (asem, manis, pahit, sepat,
            dan pedes/dari gunung serta asin/dari laut) masing-masing
            mendapatkan porsi yang patut sehingga pertemuannya di

            kuali menjadi harmonis. Ini yang disebut ‘pada rasa’ atau enak.
            Untuk membuat masakan enak tidak segampang membuat
            masakan manis, asin, atau pedes. Perlu persiapan matang dan

            perlu juru masak yang ‘matang’.




                                          xxii
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29