Page 18 - E-Book Diversitas Mangrove Pesisir Pantai Gresik
P. 18
tepian perbatasan antara tambak dan pantai. Peta kerusakan mangrove di daerah
Mengare Kabupaten Gresik dapat dicermati pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1.
Analisa Kerusakan Hutan Mangrove Sepanjang Garis Pantai
di Pulau Mengare Kabupaten Gresik Tahun 2015
No Tahun Luas (ha) Sepanjang Kondisi Sepanjang Kondisi Sepanjang
Hutan Pantai Baik Garis Rusak Garis Pantai
mangrove (meter) (%) Pantai 9%) (meter)
(Meter)
1 2010 9.90 5884 78 4180 22 1704
2 2011 7.10 5884 68 3659 28 2225
3 2012 6.56 5884 62 2490 33 3344
4 2013 5.15 5884 58 1097 42 4790
5 2014 4.30 5884 49 795 51 5089
Sumber : Alit dkk (2015)
Kawasan pesisir hutan mangrove di kabupaten Gresik meliputi Kecamatan
Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah, Sangkapura dan kecamatan tambak.
Setiap tahun mengalami peningkatan jumlah kerusakan hutan mangrove.
Kerusakan umumnya diakibatkan minimnya pengetahuan masyarakat.
Berdasarkan Kementrian Lingkungan Hidup sampai dengan tahun 2011,
Kerusakan mangrove di pesisir Gresik terjadi di delapan kecamatan, terutama di
Kecamatan Bungah dan Ujungpangkah terjadi kerusakan mangrove sekitar 20,75
Ha dari luas pesisir berhutan mangrove kabupaten Gresik seluas kurang lebih
5.828,628 Ha.
Ancaman terhadap keberadaan hutan mangrove di Gresik diantaranya
adalah abrasi yakni proses pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga dan
arus gelombang laut atau pasang surut arus laut yang bersifat merusak. Selain itu,
semakin berkurangnya produksi ikan sehingga masyarakat banyak membuka
lahan pertambakan baru di sekitar pantai. Wilayah Gresik yang dekat dengan
pelabuhan internasional dan beragam industri banyak menarik para investor
pengembangan industri baru sehingga menjadikan titik kerawanan tersendiri bagi
keberlangsungan pelestarian mangrove di Kabupaten Gresik.
18 | D r a f b u k u D i v e r s i t a s M a n g r o v e - A n i s S h o f a t u n