Page 74 - E-Book Diversitas Mangrove Pesisir Pantai Gresik
P. 74

(Mekanisme dengan integrasinya dengan fisika  perlu ditambahkan)

                        Berdasarkan  hasil  pengukuran  Scholander  et  al  (1962)  dalam  Tomlinson

                  (1986) menyebutkan bahwa laju transpirasi vegetatsi mangrove berkisar sebesaar

                  1,5-7,5  mg/dm /mnt  secara  nyata  lebih  rendah  dibandingkan  dengan  laju
                                   2
                  transpirasi  vegetasi  daratan  yakni  10-55  mg/dm /mnt.  Lingkungan  ekosistem
                                                                         2
                  mangrove yang tergenang air laut dengan kadar garam tertentu mempengaruhi

                  variasi  anatomi  tumbuhan,  misalnya  struktur  anatomi  daun  yang  terpengaruh

                  secara signifikan dalam peranannya untuk proses fotosintesis. Umumnya, kondisi

                  salinitas  dan  genangan  air  laut  mempengaruhi  kehadiran  kutikula,  susunan
                  epidermis, jaringan hipodermis dan rasio jaringan mesofil terhadap ketebalan daun

                  serta kehadiran kelenjar garam pada daun (Vinoth et al., 2019).

                        Kutikula  ditemukan  di  seluruh  spesies  dengan  ketebalan  berbeda-beda

                  (Tabel  3).  Anggota  genus  Lumnitzera  memiliki  kutikula  sangat  tipis,  sedangkan

                  kutikula paling tebal dimiliki oleh Bruguiera cylindrica dengan ketebalan mencapai
                  7,05 μm (Gambar 2). Seluruh spesies memiliki selapis epidermis di bagian atas dan

                  bawah daun dengan  ketebalan yang  bervariasi antar spesies. Namun demikian,

                  pada  umumnya  epidermis  atas  lebih  tebal  dibandingkan  epidermis  bawah.

                  Kutikula  dan  epidermis  yang  tebal  merupakan  satu  bentuk  adaptasi  tumbuhan

                  untuk mengurangi laju transpirasi. Keduanya dapat menjadi penghalang (barrier)
                  hilangnya air secara berlebihan dari tubuh tumbuhan.



                  2.  Proses Penyerapan dan Sekresi Kelenjar Garam

                        Vegetasi  mangrove  memiliki  bentuk  adaptasi  anatomi  dalam  merespon
                  kondisi lingkungan salin dari pengaruhi pasang surut air laut dengan kandungan

                  garam  sejumlah  tertentu.  Tumbuhan  mangrove  melakukan  penyesuaian  diri

                  (adaptasi)  untuk  bisa  bertahan  hidup  dengan  beberapa  cara  diantara;  (1)

                  mengeluarkan kelenjar garam pada golongan secreter, dan kulit yang menglupas

                  pada golongan non secreter sebagai tanggapan terhadap lingkungan salin; (2) sistem
                  perakaran yang khas, dan lentisel sebagai tanggapan terhadap tanah yang jenuh




                  74 | D r a f   b u k u   D i v e r s i t a s   M a n g r o v e -   A n i s   S h o f a t u n
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79