Page 18 - deviyunita
P. 18

Kalian perhatikan gambar pohon Kohler di depan Masjid Baiturrahman
                    Banda Aceh tersebut! Tahukah Kalian mengapa pohon tersebut disebut

                    pohon Kohler? Penamaan pohon Kohler ada hubungannya dengan
                    perjuangan rakyat Aceh dalam menentang kolonialisme Belanda. Bagaimana
                    kisahnya, uraian berikut ini akan membantumu menemukan jawaban!

                       Tšam¦a¦  L~wd~w  ¦ah«w  1871  vewÂeb«¦  Bepawda  vewÂešahmaw  Sši
                    Lawma  me—ada  Iwggšiž.  Sebagai  gaw¦iwÂa,  Bepawda  vewda—a¦  ham  a¦až
                    Aceh. Berdasarkan traktat tersebut, Belanda mempunyai alasan untuk

                    menyerang istana Aceh. Belanda juga membakar Masjid Baiturrahman
                    yang menjadi benteng pertahanan Aceh 14 April 1873. Semangat jihad
                    (—eš      Ižpav  vewggeš  —ešpaÀ  šamÂa  Ac

                       Siasat konsentrasi stelsel dengan sistem bertahan dalam benteng besar
                    oleh Belanda tidak berhasil. Belanda mengutus Dr. Snouck Hurgronje
                    yang memakai nama samaran Abdul Gafar sebagai seorang ahli bahasa,
                    sejarah, dan sosial Islam, untuk memberi masukan cara-cara mengalahkan

                    rakyat Aceh. Snouck Hurgronje memberikan saran-saran kepada Belanda
                    mengenai cara mengalahkan orang Aceh, dengan mengadu domba anta ra
                    golongan uleebalang (bawgžaÀaw) daw ma«v «pava. Bepawda vew jawjimaw

                    kedudukan pada uleebalang  yang bersedia damai. Taktik ini berhasil,
                    banyak  uleebalang  yang tertarik pada tawaran Belanda. Belanda juga
                    memberikan tawaran kedudukan kepada para uleebalang  apabila kaum
                    ulama dapat dikalahkan. Sejak tahun 1898, kedudukan Aceh semakin
                    terdesak.

                       Baw  ¦~m~hw    g«g«š  diaw¦ašaw  T  Uvaš  S  Ac
                    Mohammad Daudsyah, Panglima Polem Mohammad Daud, Cut Nyak Dien,

                    dan Cut Meutia. Perlawanan Aceh pun terus menyusut. Hingga tahun
                    1917, Belanda masih melakukan pengejaran terhadap sisa-sisa perlawanan
                    Aceh. Belanda mengumumkan berakhirnya Perang Aceh pada tahun 1904.
                    Namun demikian, perlawanan separadis rakyat Aceh berlangsung hingga
                    tahun 1930an.








                                                       TEMA 03: NASIONALISME DAN JATI DIRI BANGSA  157
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23