Page 195 - E-MODUL KONSEP DASAR PKN
P. 195
Menurut Suryani (2013) dalam proses komunikasi antara orang-orang yang berbeda
budaya dibutuhkan pengertian atau pemahaman yang lebih komprehensif. Mempelajari
budaya orang lain merupakan salah satu cara untuk mewujudkan pemahaman tersebut.
Mengapa dalam berkomunikasi itu dibutuhkan pemahaman yang lebih luas tentang
budaya suku bangsa atau etnis lain, karena bisa kita bayangkan seandainya ketika ada
orang Jawa berkomunikasi dengan orang Batak, ketika berkomunikasi tersebut orang
Jawa terbiasa untuk berkomunikasi dengan nada yang halus dengan nada bicara yang
lembut. Etnis Jawa akan beranggapan lawan bicaranya adalah orang yang menggunakan
bahasa yang keras kasar, sehingga mereka beranggapan beranggapan bahwa hal itu
adalah perbuatan yang tidak sopan. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah pemahaman yang
lebih luas tentang tradisi, adat istiadat dan budaya, agar tidak terjadi kesalahpahaman
dalam melakukan komunikasi antar budaya.
Komunikasi merupakan kunci dalam membangun toleransi dalam masyarakat
majemuk. Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi untuk memecahkan permasalahan
masyarakat Indonesia yang majemuk adalah Bhinneka Tunggal Ika. Menurut Setiadi
(2006), Bhinneka tunggal ika merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat
Indonesia majemuk dan heterogen. Bhinneka Tunggal Ika menekankan aspek persatuan
dalam segala bidang tanpa membeda-bedakan. Terwujudnya Bhinneka tunggal ika tidak
lepas dari kesadaran masyarakat akan hidup berdampingan dan memahami makna
Bhinnekat Tunggal Ika agar menjadi pedoman dalam berbangsa dan bernegara.
Besarnya sikap toleransi dalam masyarakat merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi terwujudnya Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika
mengharuskan tiap induvidu menghargai perbedaan-perbedaan yang ada di
masyarakat. Penanaman rasa toleransi untuk mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika
ditanamkan pada anak sejak usia dini melalui pendidikan berbasis multikultural.
Menurut Mahfud (2011), dalam menghadapi pluralisme diperlukan paradigma baru
yang lebih toleran yaitu paradigma pendidikan multikultural. Hal ini penting dilakukan
untuk mengarahkan anak didik bersikap toleran terhadap masyarakat yang beragam.
BAB 8 KERAGAMAN DAN KOMUNIKASI ANTAR SOSIAL BUDAYA | 181