Page 191 - E-MODUL KONSEP DASAR PKN
P. 191
Indonesia selalu menghadapi permasalahan konflik antaretnik, kesenjangan sosial, dan
sukar sekali terjadinya integrasi secara permanen. Hambatan demikian semakin
nampak dengan jelas, jika diferensiasi sosial berdasarkan ukuran suku bangsa
bersinggungan dengan ukuran lain seperti agama, kelas, ekonomi, dan bahasa.
Diferensiasi sosial yang melingkupi struktur sosial kemajemukan masyarakat Indonesia
adalah: (a) diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat (custome
differentiation) hal ini karena perbedaan etnik, budaya, agama, dan Bahasa; dan (b)
diferensiasi yang disebabkan oleh struktural (structural differentiation), hal ini
disebabkan oleh kemampuan untuk mengakses ekonomi dan politik sehingga
menyebabkan kesenjangan sosial diantara etnik yang berbeda.
Menurut Puspita dan Dikdik (2014) bahwa Indonesia merupakan salah satu negara
dengan tingkat keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitas yang tinggi. Dari
pernyataan ahli di atas kita dapat mengetahui bahwa Indonesia adalah sebuah negara
yang terdiri dari pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil yang tersusun dari Sabang
sampai dengan Merauke yang sudah pasti memiliki keberagaman budaya dan pasti
terlihat keberagamannya. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki keberagaman
dan sudah diakui oleh seluruh negara yang ada di dunia. Indonesia adalah salah satu
negara dengan tingkat keanekaragaman dan tingkat kemajemukan dari kebudayaan dan
heterogenitas yang sangat tinggi. Yang mana keanekaragaman yang ada di Indonesia ini
adalah keanekaragaman yang sangat multikultural.
Keanekaragaman yang ada di Indonesia itu sangat amat banyak mulai dari
keanekaragaman budaya sampai dengan keanekaragaman kebiasaan yang ada di dalam
kehidupan bermasyarakat. Indonesia dipisahkan oleh tiga bagian belahan waktu yang
mana di setiap bagian belahan waktu itu sudah pasti memiliki perbedaan perbedaan
yang sangat jelas dan sangat mencolok antara satu dengan yang lainnya Titi tiga
belahan waktu itu yang pertama adalah WIB atau yang sering kita sebut dengan Waktu
Indonesia Barat, di bagian belahan Waktu Indonesia Barat ini sudah pasti kebudayaan
dan kebiasaannya berbeda dengan daerah belahan waktu bagian tengah dan timur yang
mana sering kita sebut dengan WIT dan WITA.
Nurrohman (2015) menyatakan bahwa dilihat dari segi etnis, budaya, bahasa, suku
dan agama, Indonesia memang merupakan bangsa yang majemuk. Lebih lanjut
Suparman (2003) menyatakan bahwa penekanan corak masyarakat majemuk, atau
Bhinneka Tunggal Ika Indonesia didasarkan pada kesukubangsaan yang mengacu pada
BAB 8 KERAGAMAN DAN KOMUNIKASI ANTAR SOSIAL BUDAYA | 177