Page 51 - E-MODUL KONSEP DASAR PKN
P. 51

BAB 3

                            KONSTITUSI NEGARA





























                             Gambar 3.1. Perumusan Undang-Undang Dasar oleh PPKI
                Sumber: https://vivajusticia.law.ugm.ac.id/2018/02/26/sejarah-undang-undang-dasar-negara-republik-indonesia-
                                           tahun-1945-sebagai-konstitusi-di-indonesia/


               A.  Pengertian Konstitusi Negara

                   Berdasarkan  etimologi,  kata  “konstitusi”  berasal  dari  bahasa  Perancis  yaitu

               “constituer”  artinya  membentuk,  menata,  menyusun  suatu  negara.  Bahasa  Inggrisnya
               “constitution” yang berarti Undang- Undang Dasar (UUD). Konstitusi adalah dokumen

               hukum resmi yang memiliki posisi istimewa, bisa dalam bentuk tertulis maupun tidak

               tertulis.  Keistimewaan  konstitusi  terletak  pada  karakter  mulianya  yang  mencakup
               kesepakatan  mengenai  prinsip-prinsip  dasar  organisasi  dan  kekuasaan  negara,  serta

               usaha  untuk  membatasi  kekuasaan  negara.  Hal  ini  pula  yang  membuatnya  disebut

               sebagai hukum dasar (fundamental law) dan hukum tertinggi (the higher law), karena
               setara  dengan  akta  kelahiran  negara  baru.  Di  dalam  konstitusi  mencakup  pandangan

               hidup  dan  semangat  bangsa  yang  merumuskannya.  Karena  itulah,  sebagai  dokumen

               hukum  sangat  istimewa,  konstitusi  menjadi  sumber  hukum  utama,  sehingga  tak  ada
               aturan hukum lain yang dapat bertentangan dengan konstitusi. Blaustein (dalam Bani et

               al., 2023).

                   Konstitusi  adalah  hukum  dasar  yang  dijadikan  pegangan  dalam  penyelenggaraan
               suatu negara. Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang-


                                                                             BAB 3 KONSTITUSI NEGARA | 42
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56