Page 123 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 123
adalah satu kesatuan, berarti setiap materi terdiri dari bagian-bagian yang
diskontinu (tidak kontinu).
Pemikiran ini menjadi dasar pemahaman tentang atom yang telah
berkembang cukup lama. Perkembangan ini dimulai sejak filsuf Yunani,
Demokritus (460-370 SM), merumuskan gagasan bahwa zat dapat dipecah
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sampai mencapai satu bagian terkecil
yang tidak dapat dibagi lagi. Bagian terkecil ini disebut atom, yang berasal dari
kata Yunani "atomos," yang berarti tak dapat dibagi lagi. Konsep atom yang
diajukan oleh Demokritus didasarkan pada pemikiran, bukan hasil eksperimen.
Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh Leukipos, salah satu murid
Demokritus, dan sampai sekarang masih diakui kebenarannya. Leukipos
berkesimpulan bahwa alam semesta hanya terdiri dari ruang yang diisi oleh
atom-atom.
Selama lebih dari 2000 tahun, teori atom dari Demokritus dan Leukipos
tidak mengalami perkembangan karena orang-orang masih mempercayai
pandangan Aristoteles yang menolak konsep atom. Baru pada abad ke-18, para
ilmuwan mulai mempercayai konsep ini karena relevansinya dengan proses
fisika dan kimia yang mulai berkembang. Gagasan tentang atom dan bagian
terkecil dari zat dipelajari kembali. Pada tahun 1802, John Dalton melakukan
percobaan-percobaan yang mendukung pemahaman tentang atom dan
mencoba menjelaskan reaksi-reaksi kimia antar zat. Teori atom Dalton adalah
sebagai berikut.
1. Atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom dari satu unsur tidak dapat berubah menjadi atom dari unsur lain.
Misalnya, atom besi tidak bisa berubah menjadi atom emas. Semua atom
dari satu unsur adalah serupa.
3. Dua atau lebih atom dari unsur yang berbeda dapat bergabung
membentuk molekul. Misalnya, atom hidrogen dan oksigen dapat
bergabung membentuk molekul air (H2O). Jadi, molekul suatu zat dapat