Page 125 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 125

setiap  atom  harus  mengandung  cukup  materi  bermuatan  positif  untuk


        mengimbangi  muatan  negatif  dari  elektron-elektronnya.  Elektron  beribu  kali

        lebih ringan dibandingkan dengan keseluruhan atom, sehingga bagian materi

        bermuatan positif dalam atom menentukan hampir seluruh massa atom. Pada


        tahun 1895, partikel-partikel bermuatan positif juga ditemukan.

               Berdasarkan penemuan-penemuan tersebut, pada tahun 1904 Thomson

        mengusulkan model atom yang berbeda dengan model atom Dalton. Menurut

        Thomson,  sebuah  atom  memiliki  muatan-muatan  listrik  positif  yang  tersebar

        merata di seluruh bagian atom, yang dikenal sebagai model kue atom Thomson.


               Tiga belas tahun kemudian, eksperimen untuk menguji model kue atom

        Thomson  dilakukan  oleh  Ernest  Rutherford,  seorang  ahli  fisika  Inggris.  Ia

        melakukan percobaan dengan menembakkan partikel-partikel alfa pada sebuah

        keping  emas  yang  sangat  tipis.  Partikel  alfa  adalah  atom  helium  yang


        kehilangan dua elektron, sehingga yang tersisa adalah partikel bermuatan +2e.

        Hasil eksperimen tersebut memaksa ilmuwan untuk meninggalkan model atom

        Thomson.

               Jauh  di  masa  lalu,  manusia  telah  menduga  bahwa  meskipun  materi


        tampak kontinu, ia memiliki struktur tertentu pada tingkat mikroskopik yang tidak

        dapat dilihat oleh indra kita. Dugaan ini baru terbukti sekitar satu setengah abad

        yang lalu, ketika keberadaan atom dan molekul sebagai partikel dasar materi

        dapat ditunjukkan, dan partikel-partikel dasar atom seperti elektron, proton, dan

        neutron telah teridentifikasi dan dipelajari.


               Setiap  atom  terdiri  dari  sebuah  inti  kecil  yang  terdiri  dari  proton  dan

        neutron,  serta  elektron  yang berada pada jarak  yang  lebih  jauh.  Kita  sering

        membayangkan elektron berputar mengelilingi inti seperti planet mengelilingi

        matahari. Namun, teori elektromagnetik klasik menolak kemungkinan adanya


        orbit elektron yang stabil. Untuk mengatasi kesulitan ini, pada tahun 1913 Niels

        Bohr menerapkan gagasan kuantum pada struktur atom untuk mendapatkan

        model yang stabil dan memudahkan pemahaman karakteristik atom. Meskipun

        model ini memiliki kekurangan dan harus digantikan oleh deskripsi mekanika
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130