Page 137 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 137

SUB POKOK BAHASAN III KE-2


                                                       SPEKTRUM ATOM HIDROGEN





        10.1  Pendahuluan


        10.1.1         Deskripsi Singkat


               Pada bagian ini membahas teori atom Rutherford, yang meskipun lebih

        maju dari model atom Thomson karena didukung oleh hasil eksperimen, tidak

        mampu menjelaskan spektrum cahaya yang dipancarkan oleh atom hidrogen.

        Menurut  Rutherford,  elektron dalam  atom  akan  tetap  berada  dalam  orbitnya


        tanpa memancarkan energi. Namun, ketika elektron menerima energi, ia akan

        berpindah orbit dan menghasilkan gelombang elektromagnetik dengan panjang

        gelombang  tertentu.  Spektrum  atom  hidrogen  terdiri  dari  serangkaian  garis

        spektral terpisah, dikenal sebagai spektrum garis emisi, yang masing-masing


        sesuai dengan perpindahan elektron antar orbit. Sebagai contoh, deret Balmer

        menggambarkan garis spektrum yang teramati dalam cahaya tampak, seperti

        Hα (656,3 nm), Hβ (486,3 nm), dan lainnya. Fenomena ini tidak dapat dijelaskan

        oleh  teori  Rutherford,  sehingga  mendorong  perkembangan  teori  atom  Bohr

        yang mempertimbangkan kuantum energi elektron dalam orbit terkait dengan


        panjang gelombang yang teramati dalam spektrum atom.


        10.1.2         Capaian Pembelajaran


        Setelah  mempelajari  pokok  bahasan  ini,  hendaknya  mahasiswa  memiliki

        kemampuan berikut:


        a. Menginterpretasikan  fenomena  fisika  yang  terjadi  dalam  spektrum  atom

           hidrogen, termasuk transisi elektron antar-orbit dan emisi foton yang sesuai

           dengan garis spektrum yang diamati.
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142