Page 145 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 145
Dimana merupakan energi awal dan merupakan energi akhir.
1
Sedangkan F adalah frekuensi radiasi yang dipancarkan atau diserap atom.
Apabila En > E1 energi tersebut dipancarkan, sebaliknya apabila En > E1,
energi tersebut diserap oleh atom. Jadi, menurut teori atom Bohr ini, elektron
tidak terus-menerus memancarkan energi, tetapi hanya memancarkan atau
menyerap energi apabila elektron meloncat dari satu lintasan ke lintasan yang
lain.
Energi elektron pada suatu lintasan dinyatakan:
2
= −
8
0
Sedangkan jari-jari orbit dalam atom Bohr adalah:
2 2
ℎ
= 0
2
Sehingga diperoleh:
4 1 1
= − 8 ℎ ( ) = 2 = 1, 2, 3, … 10.14
2
2 2
0
Selanjutnya tingkat energi terendah E1 disebut keadaan dasar atom,
sementara tingkat energi yang lebih tinggi, seperti E2, E3, E4, disebut keadaan
eksitasi. Saat bilangan kuantum n bertambah, energi En yang terkait menjadi
nol pada limit n = ∞, di mana E∞ = 0 dan elektron tidak lagi terikat pada inti
atom. Energi positif untuk kombinasi inti elektron menandakan bahwa elektron
tidak terikat pada inti dan tidak mematuhi syarat kuantum, sehingga kombinasi
ini tidak membentuk atom. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron
dari keadaan dasar atom disebut energi ionisasi, yang untuk atom hidrogen
biasanya adalah -13,6 eV, sama dengan -E1. Jika bilangan kuantum awal
(energi lebih tinggi) adalah n1 dan bilangan kuantum akhir (energi lebih rendah)
adalah n2, maka energinya adalah:
− ℎ = − = ℎ 10.15
1
dengan f menyatakan frekuensi foton yang dipancarkan
1 1 1 1
− = ( − ) = − ( − ) 10.16
1
2
2 1 2 2
1
1