Page 84 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 84
dapat menggambarkan intensitas sebagai fungsi dari panjang gelombang untuk
benda padat pada suhu tertentu.
Semua benda memancarkan radiasi elektromagnetik dalam rentang
panjang gelombang tertentu, dan benda yang lebih dingin memancarkan energi
lebih sedikit dibandingkan dengan benda yang lebih panas. Ketika benda
dipanaskan, panjang gelombang radiasi yang dipancarkan bergeser dari
inframerah ke merah, jingga, dan seterusnya, seiring dengan peningkatan suhu.
Fenomena ini diamati dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada logam yang
dipanaskan hingga bersinar merah, kemudian jingga, dan akhirnya putih saat
suhu terus meningkat. Penjelasan ini menunjukkan bahwa radiasi benda hitam
adalah manifestasi dari prinsip-prinsip gelombang elektromagnetik yang
dipaparkan oleh Maxwell, di mana perubahan suhu benda menyebabkan
perubahan dalam distribusi panjang gelombang radiasi yang dipancarkan.
Melalui pendekatan teoritis dan eksperimental, ilmuwan berhasil merumuskan
persamaan yang menggambarkan intensitas radiasi sebagai fungsi panjang
gelombang, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sifat dasar
radiasi elektromagnetik.
Sebagai contoh lainnya, saat suhu naik, tubuh bersinar dengan warna
yang sesuai dengan panjang gelombang yang lebih kecil dari spektrum
elektromagnetik. Ini adalah prinsip yang mendasari bola lampu pijar: filamen
logam panas bersinar merah, dan ketika pemanasan berlanjut, akhirnya
bersinar mencakup seluruh bagian spektrum elektromagnetik yang terlihat.
Suhu (T) benda yang memancarkan radiasi, menentukan panjang gelombang
di mana energi yang dipancarkan mencapai maksimum. Misalnya, matahari
yang suhu permukaannya berkisar antara 5000 K dan 6000 K, memancarkan
radiasi paling kuat dalam kisaran panjang gelombang sekitar 560 nm di bagian
yang terlihat dari spektrum elektromagnetik. Tubuh kita, ketika pada suhu
normal sekitar 300 K, memancarkan radiasi paling kuat pada spektrum
inframerah.