Page 82 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 82
6.2 Materi
6.2.1 Lahirnya Istilah Radiasi Benda Hitam
Pada akhir abad 18 para ilmuwan menganggap bahwa semua fenomena
alam fisika seluruhnya dapat dijelaskan dengan dua pilar hukum fisika yaitu
Mekanika Newton dan Teori Gelombang elektromagnet Maxwell serta ditambah
dengan Thermodinamika dan teori kinetik. Penemuan fenomena baru seperti
radiasi benda hitam ,efek foto listrik, sinar x ,efek compton telah menyadarkan
para fisikawan bahwa fisika klasik tidak mampu menjelaskan secara teoritis
dengan benar atau ada keterbatasan keberlakuan dari teori dan hukum hukum
fisika yang saat itu sudah ada. Temuan fenomena fisika baru tersebut
menantang para ilmuwan untuk membangun konsep dan teori teori baru. Pada
bab ini kita akan mempelajari sejauh mana keberlakuan fisika klasik apabila
diterapkan pada benda benda mikroskopik setingkat atomik dan sub atomik
serta konsep dan teori baru apakah yang pada akhirnya dapat menjelaskan
secara teoritis terhadap temuan fenomena fisika baru tersebut.
Salah satu masalah para ilmuwan menjelang akhir abad ke-19 ketika
mencoba untuk memahami cara di mana atom berinteraksi dengan radiasi
(cahaya). Cara termudah adalah dengan melihat panas objek. Sebuah benda
panas memancarkan energi elektromagnetik, dan semakin panas benda,
semakin banyak energi yang memancarkan panjang gelombang yang lebih
pendek ( kurva radiasi benda hitam). Para ilmuwan menggunakan ide dari
'benda hitam' karena seperti menyerap semua radiasi yang jatuh di atasnya.
Sebuah benda hitam bisa menjadi bola berongga dengan lubang kecil di satu
sisi. Setiap radiasi, seperti cahaya, yang bisa masuk melalui lubang akan
mengalami beberapa refleksi dan tidak mungkin untuk melarikan diri. Ketika
benda hitam dipanaskan, pertama kali bersinar, menjadi merah-panas dan
akhirnya putih-panas, memberikan radiasi. Ada sangat sedikit radiasi pada