Page 89 - C:\Users\ASUS-PC\Downloads\BUKU ETNOSAINS\
P. 89
Dalam pendekatan klasik untuk masalah radiasi benda hitam, di mana
radiasi diperlakukan sebagai gelombang, mode gelombang elektromagnetik
yang terperangkap dalam rongga berada dalam kesetimbangan dan terus-
menerus bertukar energi dengan dinding rongga. Sejumlah energi dapat
dipertukarkan, baik dengan ditransfer dari gelombang ke materi di dinding
maupun dengan diterima oleh gelombang dari bahan di dinding. Pendekatan
klasik ini adalah dasar dari model yang dikembangkan oleh Lord Rayleigh dan
Sir James Jeans yang melakukan kajian secara independen. Menurut Rayleigh
dan Jeans, densitas energi diperoleh melalui persamaan berikut ini:
8
(λ, T) λ = λ 6.3
λ 4
dengan kB adalah konstanta Boltzmann dengan nilai 1.380×10−23 J/K. Model
pendekatan klasik Rayleigh dan Jeans menghasilkan kurva radiasi benda hitam
yang dikenal sebagai hukum Rayleigh-Jeans. Namun, seperti yang ditunjukkan
pada gambar 6.3, hukum Rayleigh–Jeans gagal mereproduksi hasil eksperimen
dengan benar.
Pada daerah panjang gelombang pendek, hukum Rayleigh– Jeans
memprediksi intensitas radiasi tak terbatas, yang tidak konsisten dengan hasil
eksperimen yang intensitas radiasinya memiliki nilai berhingga di daerah
spektrum ultraviolet. Perbedaan antara hasil teori dan kajian eksperimen klasik,
yang kemudian disebut bencana ultraviolet, menunjukkan bagaimana fisika
klasik gagal menjelaskan mekanisme radiasi benda hitam. Masalah radiasi
benda hitam diselesaikan pada tahun 1900 oleh Max Planck. Planck
menggunakan ide yang sama dengan Model Rayleigh–Jeans. Artinya, ia
memperlakukan gelombang elektromagnetik antara dinding di dalam rongga
secara klasik dan diasumsikan bahwa radiasi berada dalam kesetimbangan
dengan dinding rongga. Ide inovatif yang diperkenalkan Planck dalam modelnya
adalah asumsi bahwa radiasi rongga berasal dari atom osilasi di dalam dinding
rongga, dan osilasi ini hanya dapat memiliki nilai energi diskrit. Oleh karena itu,
radiasi yang terperangkap di dalam dinding rongga dapat bertukar energi