Page 48 - E-Modul Keanekaragaman Hayati Berbasis Pendekatan Saintifik Terintegrasi SSI
P. 48
Berdasarkan lokasinya, konservasi dibagi menjadi 2, yaitu konservasi in-situ dan
konservasi eks-situ.
a. Konservasi in-situ (dalam kawasan)
Konservasi in-situ merupakan konservasi
hewan dan tumbuhan yang dilakukan di habitat
atau lingkungan aslinya agar mekanisme
kehidupan di dalamnya dapat berjalan secara
alami. Tujuan dari konservasi in-situ adalah
menjaga keaslian dan keutuhan jenis flora dan
fauna serta ekosistem di dalamnya. Dalam Gambar 3.2 Bunga Rafflesia patma di
konservasi in-situ diperlukan perluasan Kebun Raya Bogor
Sumber: http://detik.com
wilayah agar dapat menunjang kehidupan di
dalamnya.
Contoh dari konservasi in-situ adalah suaka margasatwa, cagar alam, kawasan
hutan lindung, dan taman nasional. Indonesia juga memiliki kawasan konservasi in-
situ, di antaranya adalah :
• Taman Nasional Ujung Kulon di
Banten, melindungi macan tutul, badak
jawa, surili, anjing hutan, dan owa jawa
• Cagar Alam Way Kambas di Lampung,
jenis flora yang dilindungi adalah
meranti, cemara laut, nipah, dan
ketapang. Sedangkan jenis fauna yang
Gambar 3.3 Badak Jawa di Taman Nasional
dilindungi adalah harimau sumatera, Ujung Kulon
gajah sumatera, siamang, anjing hutan, Sumber: http://mongabay.co.id
dll.
• Hutan Lindung Sungai Wain di Kalimantan Timur, melindungi kantung semar,
anggrek, pohon ulin, bekantan, beruang madu, macan dahan, dan orang utan.
33