Page 49 - E-Modul Keanekaragaman Hayati Berbasis Pendekatan Saintifik Terintegrasi SSI
P. 49
b. Konservasi ex-situ (di luar kawasan)
Konservasi ex-situ merupakan konservasi yang dilakukan di luar habitat aslinya
dengan tujuan untuk pemeliharaan, budidaya, dan perkembangbiakan. Habitat buatan
tersebut dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya sehingga flora dan fauna yang
dilestarikan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Konservasi ex-situ
lebih sulit dan lebih mahal dibandingkan dengan konservasi in-situ, namun cara ini
telah membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Bukti nyata dari keberhasilan
konservasi ex-situ adalah bunga Rafflesia patma yang terkenal langka dapat tumbuh
di Kebun Raya Bogor.
Contoh dari konservasi ex-situ adalah kebun binatang, kebun raya, kebun botani,
taman safari, dan penangkaran satwa. Berikut adalah beberapa contoh dari konservasi
ex-situ di Indonesia :
• Taman Safari Indonesia II di Pasuruan,
Jawa Timur
• Kebun Raya Bogor di Bogor, Jawa Barat
• Kebun Binatang Surabaya di Surabaya,
Jawa Timur
Gambar 3. 4 Taman Safari Indonesia II
Sumber: http://tiket.com
3. Manfaat Konservasi
Pernahkan kalian berandai-andai, bagaimana jika di manusia tidak melakukan
konservasi sama sekali? Pastinya lebih banyak hewan dan tumbuhan yang mengalami
kepunahan, karena tidak ada upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati.
Kegiatan konservasi yang dilakukan manusia untuk menjaga kelestarian
keanekaragaman hayati memberikan berbagai manfaat di berbagai bidang kehidupan.
Pada bidang ekologi, manfaat dari
konservasi adalah hewan dan tumbuhan
dapat terhindar dari kepunahan karena
adanya keseimbangan ekosistem. Selain
itu, keseimbangan ekosistem juga berperan
penting dalam proses yang terjadi di alam Gambar 3.5 Bayi Badak Lahir di Taman
Nasional Way Kambas, Lampung
Sehingga dengan adanya keseimbangan Sumber: http://mongabay.co.id
34