Page 45 - Fix E-Modul Kimia-PBLSistem Koloid-Nurfadillah Syam Nst
P. 45

Pembuatan Sistem Koloid






                      a. Cara Fisika
                         Pengembunan Uap
                         cara ini sering diterapkan pada pembuatan sol raksa (Hg). Sol

                         raksa dibuat dengan menguapkan raksa. Selanjutnya, dialirkan
                         melalui air dingin sehingga mengembun dan diperoleh partikel
                         raksa berukuran koloid.

                         Pendinginan

                         proses  pendinginan  bertujuan  untuk  menggumpalkan  suatu
                         larutan  hingga  menjadi  koloid.  Hal  itu  dapat  terjadi  karena,
                         kelarutan suatu zat sebanding dengan suhu.


                         Penjenuhan larutan
                         penjenuhan  kalsium  asetat  merupakan  contoh  pembuatan
                         koloid  dengan  cara  penjenuhan  larutan  ke  dalam  larutan
                         jenuh kalsium asetat dalam air. Penjenuhan dilakukan dengan

                         cara    menambahkan         pelarut    alkohol     sehingga     akan
                         menghasilkan koloid yang berupa gel. Kalsium asetat bersifat
                         mudah larut dalam air, namun sukar larut dalam alkohol


                      2. Metode Dispersi
                         Metode  dispersi  merupakan  cara  pembuatan  koloid  dengan
                         menghaluskan partikel suspensi menjadi partikel koloid. Cara
                         mekanik Dengan cara ini, koloid dibuat dengan menghaluskan

                         partikel  kasar  menjadi  partikel  koloid  dan  kemudian
                         didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi.

                         a. Cara Mekanik

                         Cara  mekanik  adalah  cara  fisik  mengubah  partikel  kasar
                         menjadi  partikel  halus.  Partikel  kasar  digiling  dengan  alat
                         coloid mill sehingga diperoleh ukuran partikel yang diinginkan.
                         Selanjutnya,  partikel  halus  ini  didispersikan  ke  dalam  suatu

                         medium  pendispersi.  Proses  penggilingan  dapat  dilakukan  di
                         dalam medium pendispersi










                                                          33
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50