Page 133 - TAFSIR_INDONESIA_MAPK_KELAS X_KSKK_compressed_Neat
P. 133

Terdapat korelasi (munāsabah) makna ayat ini dengan dua ayat sebelumnya (QS. Al-An’ām

               ayat  68-69)  bahwa  kaum  muslimin  dilarang  untuk  menetap  di  majelis  orang-orang  yang
               mengolok-olok ayat Allah (melecehkan agama).

                     Meninggalkan orang yang demikian itu, adalah kewajiban bagi seorang muslim. Mereka

               menjadikan tuntunan  islam sebagai  bahan  hinaan dan  tertawaan.  Hal  ini  terjadi  di  saat  kaum
               muslimin masih sangat lemah tidak berdaya, segala aspek kehidupan masyarakat Makkah saat itu

               tidak  ada  yang  dikuasai  kaum  muslimin.  Sehingga  dalam  kondisi  yang  minoritas  ini  kaum
               muslimin  sering  dikucilkan  dan  dianggap  rendah.  Perlakuan  buruk  itu  disebabkan  oleh

               kesombongan mereka yang beranggapan bahwa semua kekuatan yang  mereka miliki  itu akan
               mengekalkannya padahal semua itu hanyalah tipuan dunia belaka yang menyilaukan kejernihan

               akal mereka.

                     Meskipun demikian, Nabi dan kaum muslimin tetap diperintahkan untuk bersabar dengan
               tidak  putus  asa  dalam  memperingatkan  mereka  dengan  kebenaran  al-Qur’an.  Jangan  sampai

               kesombongan  yang  mereka  perbuat  akan  membinasakan  diri  mereka  sendiri. Hal ini memberi
               pelajaran bahwa dalam membina masyarakat, seorang mukmin harus optimis dan yakin meskipun

               hal  itu  ditolak  bahkan  dicemooh  oleh  masyarakat.  Tetap  menguatkan  keyakinan  akan
               pertolongan  Allah  dan  janji-Nya  untuk  menjadi  penolong  (waliyy)  dan  penyelamat  (syafī’)  di

               akhirat kelak.
                     Mentalitas  baja  yang  wajib  dimiliki  seorang  mukmin  dalam  mendakwahkan  kebenaran

               kepada masyarakat yang ingkar. Bahkan terkadang harus berkorban harta, nyawa dan keluarga.

               Allah Swt. Sang Maha Adil lagi Bijaksana, Dia tidak akan menerima apapun dari tawaran atau
               tebusan dari orang-orang kafir yang mengejek kebenaran dakwah itu, bahkan Dia berkehendak

               untuk  menyiksa  dengan  seberat-berat  siksaan,  di  antaranya  berupa  minuman  dari  air  yang
               mendidih dan azab yang paling pedih.


                Aktivitas Peserta Didik
                      Dalam  rangka  menguatkan  daya  hafalan  kalian  tentang  ayat  tersebut,  lakukan  saling

                menyimakdengan teman sebangku. Lalu, berilah penilaian terhadapnya dengan tepat dan teliti.
                Berikut format penilaiannya:








                                                                                   TAFSIR MA KELAS X 113
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138