Page 79 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI JUNI 2021 VERSI ONLINE_Neat
P. 79
dorong maju dan berkembang. bukunya, “Rekontruksi Pemikiran
Seorang pakar menyebutkan Religius dalam Islam” Barat gagal
bahwa Astronomi berkembang di memahami hidup secara utuh dan
dunia Islam dan dianggap penting sebagai fenomena unik, sehingga
karena telah menjadi perantara mereka hanya bisa menerima ses
penentuan awal Ramadhan dan uatu dikatakan benar hanya apabi
Syawal. Geometri misalnya, men la dapat diverifikasi oleh akal dan
jadi pengalihan kaum muslimin da indera.
lam mengejawantahkan sisi seni Karena itu, Barat sangat men
dan keindahan pada Islam dalam detail memerhatikan kehidupan ini
bentuk mozaik dan hiasan di da dari sisi fenomena dan mekanisme.
lam masjid. Namun, kemudian ditolaknya men
Bahkan konon, ilmu matemati gapa mekanisme dan fenomena
ka menjadi sempurna di tangan yang rapi, unik, dan kokoh itu ada
AlKhawarizmi karena kebutuhan dan bekerja. Sedangkan dalam Is
umat Islam itu sendiri dalam me lam, ilmu tidak berhenti pada sisi
mecahkan beragam soal, yang fenomena dan ruang mekaniknya,
sebelum itu mulai dari penerapan melainkan mengapa itu bisa ada
hukum waris yang setiap pihak dan bekerja dengan baik dalam ke
mendapatkan bagian yang tidak hidupan ini. Mustahil kalau itu ada
mudah dipecahkan pada awaln dengan sendirinya, apalagi hanya
ya, seperti sepertiga, seperenam, dibantah dengan logika bahwa
seperempat, seperdelapan dan alam ini bergerak seperti jam yang
lain sebagainya. dibuat manusia, begitu jadi, diting
Pertanyaannya kemudian, gal akan berjalan sendiri sistemn
mengapa sebagian sarjana Mus ya.
lim ada yang terpeleset dan me Dalam buku “Kausalitas Hukum
mandang bahwa ilmu harus sep Alam atau Tuhan” karya Hamid
erti pandangan peradaban Barat? Fahmi Zarkasyi disebutkan bahwa
Hal itu tidak lain karena seba Tuhan selalu aktif terlibat, had
gian sarjana Muslim yang ada ter ir dan bergerak dengan caraNya
pukau oleh metodologi modern dalam kehidupan alam dan manu
ala Barat yang secara pragmatis sia itu sendiri.
memang mampu menghadir Dengan demikian, ilmu di dalam
kan temuantemuan teknolo Islam, semakin seseorang mengerti
gi yang cukup pesat. Di sisi Alquran semakin ia akan terdorong
lain, cara pandang Islam di memerhatikan alam.
dalam dirinya belum begi Seperti itulah lahirnya para
tu kuat atau bahkan belum saintis yang ulama di masa Islam
tersusun kokoh sebagai jaya, seperti Ibn Sina, AlFarabi,
konstruk berpikir. Akibatn AlKhawarizmi, Ibn Haytam dan
ya mereka tersilaukan. lain sebagainya. Kesadaran inilah
Padahal secara hakikat, yang kini harus dibangkitkan dan
pandangan hidup Barat dihidupkan agar umat Islam bisa
terhadap ilmu sangatlah kembali mewarnai dunia dengan
lemah. Menurut Iqbal dalam peradaban yang mulia.*/Abu Ilmia
Syawal 1442/Juni 2021 | MULIA 75