Page 16 - Monitoring Isu 1-6 Maret 2022
P. 16
ISU
5
KASUS KORUPSI DI
KRAKATAU STEEL
SEGERA NAIK KE PENYIDIKAN
Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung segera
menaikkan status perkara dugaan korupsi proyek pembangunan pabrik blast furnace
PT Krakatau Steel ke tahap penyidikan. Kejagung sudah berkoordinasi dengan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menentukan potensi kerugian
keuangan negara dalam kasus tersebut.
Sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin menyampaikan pada awalnya proyek
pembangunan pabrik blast furnace (BFC) tersebut dilaksanakan Konsorsium MCC CERI
asal China dan PT Krakatau Engineering sesuai hasil lelang pada 31 Maret 2011. Nilai kontrak
setelah mengalami perubahan sebesar Rp6,92 triliun. Kontrak tersebut telah dibayarkan ke
pihak pemenang lelang Rp5,3 triliun. Pekerjaan dihentikan pada 19 Desember 2019, padahal
pekerjaan belum 100 persen dan setelah dilakukan uji coba operasi biaya produksi lebih
besar dari harga baja di pasar. Selain itu, pekerjaan belum diserahterimakan dengan kondisi
tidak dapat beroperasi lagi. PT Krakatau Steel membangun pabrik blast furnace dengan
menggunakan bahan bakar batu bara agar biaya produksi lebih murah. Pembangunan
proyek tersebut menggunakan bahan bakar gas sehingga memerlukan biaya yang lebih
mahal.
Sementara itu Direktur Investigasi III BPKP Gumbira Budi Purnama menyatakan dan
membenarkan adanya dugaan korupsi setelah BPKP dan Kejaksaan Agung (Kejagung)
melakukan koordinasi terkait dugaan tindak pidana tersebut. Menurutnya, ekspose
tersebut merupakan tindak lanjut dari permintaan audit investigatif yang dilayangkan
Kejaksaan Agung pada pertengahan Februari 2022 lalu. Gumbira juga mencatat BPKP
belum melakukan penghitungan kerugian negara lantaran belum ada permintaan dari
Kejaksaan Agung untuk itu.
*)Kronologis lengkap ada di bagian lampiran
16