Page 20 - Monitoring Isu 1-6 Maret 2022
P. 20
ISU
2
KRONOLOGIS
KKP SEGERA TERAPKAN
PENANGKAPAN TERUKUR
(1/3) - Kebijakan penangkapan terukur di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara
Republik Indonesia (WPPNRI) bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pesisir
dan juga nasional. Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, melalui kebijakan
penangkapan berbasis kuota, KKP membagi wilayah penangkapan dalam enam zonasi
dengan kuota yang ditawarkan mencapai 5,99 juta ton per tahun. Menteri Trenggono
memastikan, kebijakan penangkapan terukur sejalan dengan prinsip ekonomi biru, di
mana kegiatan ekonomi di dalamnya mengutamakan prinsip keberlanjutan ekosistem.
Menteri Trenggono memastikan, kebijakan penangkapan terukur sejalan dengan
prinsip ekonomi biru, di mana kegiatan ekonomi di dalamnya mengutamakan prinsip
keberlanjutan ekosistem.
Selain enam zona untuk penangkapan berbasis kuota, ada satu zona yang disiapkan
sebagai lokasi spawning dan nursery ground yakni WPPNRI 714 yang selama ini menjadi
tempat pemijahan ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi, salah satunya tuna. Perairan ini
merupakan salah satu wilayah konservasi di Indonesia. Kegiatan Blue Halo-S dapat
berpartisipasi sebagai investor dalam kebijakan penangkapan ikan berbasis kuota ini
berdasarkan peraturan KKP dengan syarat dan ketentuan. Persyaratan dan ketentuan
tersebut di antaranya mengajukan izin penangkapan ikan ke sistem perizinan KKP, jumlah
penangkapan dibatasi berdasarkan kuota yang ditentukan oleh KKP, ikan harus didaratkan
dan diproses di pelabuhan pendaratan yang ditentukan.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) akan dipungut berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan dan diawasi oleh BPKP dan KPK, serta Blue Halo-S bisa bekerja sama
dengan nelayan lokal dan koperasi nelayan untuk mendapatkan dan mengelola kuota
penangkapan. Nelayan lokal akan mendapatkan 20 persen dari total kuota.
20