Page 23 - Monitoring Isu 1-6 Maret 2022
P. 23

ISU
                                                                                                                                                                                    5










            KRONOLOGIS








            KASUS KORUPSI DI







            KRAKATAU STEEL







            SEGERA NAIK KE PENYIDIKAN




















            (4/3) Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung Supardi mengatakan pihaknya

            sudah berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

            untuk menentukan potensi kerugian keuangan negara dalam kasus tersebut. Saat ini

            proses hukum terhadap perkara tersebut masih dalam tahap penyidikan. Penyidik telah


            menemukan adanya peristiwa pidana, sehingga dalam waktu dekat akan ditingkatkan ke

            tahap penyidikan umum.



            Sebelumnya dalam konferensi pers pada Kamis (24/2) lalu, Jaksa Agung ST Burhanuddin

            menyampaikan pada awalnya proyek pembangunan pabrik Blast Furnace (BFC) tersebut

            dilaksanakan oleh Konsorsium MCC CERI (asal China) dan PT Krakatau Engineering sesuai

            hasil lelang tanggal 31 Maret 2011 dengan nilai kontrak setelah mengalami perubahan

            adalah Rp6,92 triliun.



            Kontrak tersebut telah dibayarkan ke pihak pemenang lelang senilai Rp5,3 triliun, namun

            demikian pekerjaan kemudian dihentikan pada tanggal 19 Desember 2019 padahal

            pekerjaan belum 100 persen dan setelah dilakukan uji coba operasi biaya produksi lebih


            besar dari harga baja di pasar. Selain itu, pekerjaan sampai saat ini belum diserahterimakan

            dengan kondisi tidak dapat beroperasi lagi. PT Karakatau Steel membangun Pabrik

            Blast Furnace (BFC) dengan menggunakan bahan bakar batubara agar biaya produksi

            lebih murah. Pembangunan proyek tersebut menggunakan bahan bakar gas sehingga

            memerlukan biaya yang lebih mahal.



            Menurut Supardi, pabrik peleburan tersebut tidak bisa dioperasikan, karena akan

            mengeluarkan biaya tinggi. “Tidak bisa beroperasi, kalau dipakai high cost tidak bisa

            bersaing,” ujarnya.








            (5/3) Direktur Investigasi III BPKP Gumbira Budi Purnama menyatakan  dan

            membenarkan adanya  dugaan  korupsi  setelah BPKP dan Kejaksaan Agung (Kejagung)

            melakukan koordinasi terkait dugaan tindak pidana tersebut. Menurutnya, ekspose


            tersebut merupakan tindak lanjut dari permintaan audit investigatif yang dilayangkan

            Kejaksaan Agung pada pertengahan Februari 2022 lalu. Gumbira juga mencatat BPKP

            belum melakukan penghitungan kerugian negara lantaran belum ada permintaan dari

            Kejaksaan Agung untuk itu.








            (5/3) Ketut Sumedana, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung menyampaikan

            bahwa dalam waktu dekat Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus akan

            mengumumkan kerugian riil terkait perkara tersebut setelah Tim Jaksa Penyidik Pidsus

            Kejung dan Tim Investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan


            Pembangunan (BPKP) melakukan koordinasi pada hari yang

            sama.



































                    23
   18   19   20   21   22   23   24