Page 27 - MONITORING ISU 18-25 Feb 2022
P. 27
Isu 5
Penyitaan Aset BLBI
Kronologis 2
(24/2) Direktur Jenderal Kekayaan Negara sekaligus Ketua Satgas
BLBI Rionald Silaban menjelaskan, penyitaan aset Kaharudin
dilaksanakan sebagai bagian upaya negara mendapatkan kembali dana
BLBI yang telah dikucurkan kepada Bank Umum Nasional sebesar
Rp7,82 triliun. Penyitaan tersebut dilakukan Satgas BLBI melalui Panitia
Urusan Piutang Negara (PUPN) Cabang DKI Jakarta bersama dengan
Juru Sita KPKNL Surabaya, dengan dukungan pengamanan dari tim
Bareskrim Polri, Polda Jawa Timur, dan Polrestabes Surabaya.
Selanjutnya, atas aset obligor Kaharudin Ongko yang telah dilakukan
penyitaan tersebut akan dilanjutkan proses pengurusannya melalui
mekanisme PUPN, yaitu dilakukannya penjualan secara terbuka (lelang)
dan/atau penyelesaian lainnya.Saat ini, tim penilai dari DJKN masih
melakukan proses penilaian atas nilai dari aset jaminan ini. Namun
demikian, estimasi nilai pasar aset seluas 31.530 meter persegi tersebut
adalah sebesar Rp630 miliar. Adapun pihak-pihak yang saat ini
melakukan kegiatan usaha di lokasi aset, masih dapat melakukan
kegiatan usahanya sampai dengan dilakukan pengurusan lebih lanjut
oleh Satgas BLBI. Satgas BLBI akan terus melakukan upaya
berkelanjutan untuk memastikan pengembalian hak tagih negara
melalui serangkaian upaya seperti pemblokiran, penyitaan, dan
penjualan aset- aset obligor atau debitur yang merupakan barang
jaminan maupun harta kekayaan lain yang dimiliki obligor atau debitur
yang selama ini telah mendapatkan dana BLBI.