Page 18 - Modul Filsafat Pendidikan
P. 18

pengetahuan  diperoleh  manusia  melalui  pengalaman

               diri dan menggunakan akal, serta melaui penginderaan

               (Cahyani & Damayanti, 2022).





          G. Landasan Filosofis Pendidikan Pragmatisme

                             Landasan  filsafat  pragmatisme  berpandangan

               bahwa kreteria kebenaran sesuatu dapat dilihat dari

               sesuatu  itu  memiliki  kegunaan  bagi  kehidupan  nyata.


               Landasan  pragmatisme  dapat  menerima  segala

               sesuatu seperti pengalaman pribadi. Kebenaran mistis

               pada  landasan  pragmatisme  dapat  diterima  sebagai


               kebenaran  dan  dasar  tindakan  asalkan  membawa

               akibat yang prakits yang bermanfaat. Oleh karena itu,

               patokan landasan pragmatisme adalah manfaat bagi


               hidup  praktis.  Konsep  umum  filsafat  pragmatisme,

               yaitu:  (1)  metafisika-pragmatisme:  hakikat  realitas

               suatu  teori  umum  tentang  kenyataan  tidak  dapat

               diterima dan diperlukan, karena hakikat realitas pada


               landasan  pragamtisme  merupakan  segala  sesuatu

               yang  dialami  manusia,  bersifat  prural,  dan  terus

               menerus berubah, (2) manusia merupakan hasil evolusi

               biologis,  psikologis,  dan  sosial.  (3)  epestimologi-


               pragmatisme:  pengetahuan  yang  benar  merupakan

               pengetahuan  yang  diperoleh  dari  pengalaman  dan

               berfikir,  sehingga  pengetahuan  merupakan  hal  yang


               relatif  dan  dapat  dikatakan  bermakna  apabila  dapat

               diaplikasikan               dalam            kehidupan,               (4)       aksiologi-

               pragmatisme


                                                                                                              12
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23