Page 7 - E-Modul Bet-Hedging and Epigenetic Inheritance in Bacterial Cell Development
P. 7

C. Bet-Hedging dan Warisan Epigenetik dalam Perkembangan



                      Bakteri




                        Pada  Bacillus  subtilis  yang  memiliki  sel  lebih  tua  menunjukkan  penurunan



                      yang jelas dalam tingkat pertumbuhan, tetapi umur kutub sel tampaknya tidak


                      memainkan  peran  yang  menentukan  dalam  pilihan  untuk  bersporulasi,


                      mengikuti pertumbuhan diauxic, atau lisis. Selain itu terdapat juga perbedaan


                      lain  yang  mungkin  membiaskan  sel  ke  fate  tertentu,  seperti  waktu  lahir,


                      panjang  sel,  atau  tingkat  pertumbuhan.  Serta  tidak  ada  hubungan  dengan


                      takdir terpisah yang dapat diidentifikasi (Veening et al., 2008).


                      Sel  pengekspres  GFP  seringkali  dikelompokkan,  gerombolan  sel  tersebut


                      terkait  secara  filogenetik.  Frekuensi  untuk  mengaktifkan  Spo0A  diwariskan


                      secara  epigenetik.  Prosedur  umum  dimana  pewarisan  ini  bisa  terjadi  ialah



                      melalui loop umpan pulang positif intraseluler.


                      Pematangan  Xenopus  oosit  dan  fenotipe  putih-buram  dikandida  albikan,


                      seperti diatur oleh modul memori umpan balik positif yang bistable. Selain itu,


                      digunakan  juga  sirkuit  pengatur  gen  bistable  buatan,  pewarisan  epigenetik


                      dari  keadaan  semi  stabil  baru-baru  ini  telah  dijelaskan  Saccharomyces


                      cerevisiae  (Veening  et  al.,  2008).  Pengembangan  kompetensi  genetik  pada


                      proses diferensiasi lain yang dapat dipertahankan dalam Bacillus subtilis yang



                      bergantung  pada  umpan  balik  positif,  sehingga  ditemukan  bahwa  sel  tidak


                      secara signifikan lebih mungkin menjadi kompeten jika saudara kandungnya


                      menjadi kompeten juga (Suel et al. dalam Veening et al., 2008). Komunitas sel


                      sessile  dan  pewarisan  epigenetik  dalam  suatu  koloni  bakteri  sangat


                      memengaruhi  sel-sel  yang  dikelompokkan  secara  spasial,  berbeda  dengan


                      sel  dalam  kultur  planktonik.  Pembentukan  biofilm  membutuhkan  diferensiasi


                      sel  yang  sistematis  dan  dalam  Bacillus  subtilis,  pembentukan  struktur


                      multiseluler  dan  sporulasi  dikoordinasikan  dan  terjalin  oleh  aksi  Spo0A.


                      Pewarisan epigenetik memainkan peran penting dalam pembentukan struktur



                      yang terorganisir secara sosial seperti biofilm.


                      Veening et al. (2008) menyatakan ada tiga fate sel yang dapat diidentifikasi


                      secara morfologis yang akan muncul setelah pertumbuhan eksponensial awal,


                      yaitu sel pembentuk spora, sel pelisis, sel vegetatif.















                                                                                                                                                                                                     3
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12