Page 34 - Bahan Ajar Elektronik Pencemaran Lingkungan Terintegrasi Etno-STEM
P. 34
BAHAN AJAR ELEKTRONIK
TERINTEGRASI ETNO-STEM
2. Perubahan Derajat Keasaam (pH) Air
Derajat keasaman (pH) adalah salah satu indikator dalam mengukur
kualitas air secara kimia, terutama dalam konteks pencemaran air. Derajat
keasaman (pH) adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan.
Skala pH berkisar dari 0 sampai 14. pH di dalam larutan dianggap netral jika
bernilai 7, pH di dalam larutan dianggap asam jika bernilai < 7, dan pH di
dalam larutan dianggap basa jika bernilai > 7 (Sari, 2024).
Air yang bersih adalah air yang tidak memiliki rasa atau netral dan jika
sudah terkontaminasi oleh polutan, maka akan muncul rasa asam dan basa
yang menandakan air tersebut tercemar. Air menjadi asam karena adanya zat
asam, seperti asam sulfat, asam nitrat, atau karbon dioksida berlebih yang larut
dalam air membentuk asam karbonat. Sumber polutan air terasa asam dapat
berasal dari limbah industri, hujan asam, atau proses dekomposisi bahan
organik. Sedangkan air menjadi basa karena adanya zat alkali seperti natrium
hidroksida, kalium hidroksida, atau amonia. Sumber polutan air terasa basa
dapat berasal dari limbah industri, deterjen, atau proses alami seperti
pencucian tanah alkali (Sari, 2024).
3. Perubahan Warna Air
Karakteristik air tercemar sering kali dapat dilihat melalui perubahan
warna. Ditinjau dari perspektif fisika, perubahan warna dapat diidentifikasi dan
dianalisis dengan memanfaatkan prinsip-prinsip dasar terkait interaksi cahaya.
Perubahan warna dalam air sering menunjukkan adanya zat terlarut dan
suspensi yang dapat menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu
(Mardizal, dkk., 2024). Interaksi cahaya dengan zat dalam air dapat dijelaskan
oleh hukum Beer-Lambert yang menyatakan bahwa absorbansi (A) suatu
larutan berbanding lurus dengan konsentrasi (c) zat terlarut dan panjang
lintasan cahaya (l) melalui larutan tersebut (Sastrohamidjojo, 2018).
9
Pencemaran Lingkungan untuk Fisika SMA/MA Kelas X