Page 97 - E-Modul Penjajahan Jepang di Palembang_Neat
P. 97

Selama      masa      pendudukan         Jepang       di   Palembang,        sekolah-sekolah

          agama  tidak  lagi  menjadi  andalan.  Jepang  lebih  memilih  melatih  para

          guru  melalui  program  khusus  selama  beberapa  bulan  terlebih  dahulu,

          sebelum     kemudian       melanjutkan        kegiatan      pendidikan       dan   pengajaran

          dengan     sistem    yang     sudah     disesuaikan       dengan     pola    dan   tujuan     ”ala


          Jepang” (Reza Pahlevi et al., 2022).

          Setelah     Jepang      menguasai        Palembang,       aktivitas     pendidikan       sempat

          terhenti  total.  Sekolah  baru  dibuka  kembali  beberapa  bulan  kemudian

          setelah     para      guru     mengikuti       pelatihan       dari     pemerintah        militer

          Jepang.     Dalam     pelatihan      itu,   mereka     diajarkan      berbagai      hal   seperti


          senam      taisō,   baris-berbaris,         huruf     Jepang,      dan    lagu    kebangsaan

          Jepang     (Abdullah      et   al.,   1984).   Selain   itu,   sekolah-sekolah       yang    dulu

          memakai       bahasa       Belanda      ditutup,     dan     jumlah     sekolah      dikurangi,

          sehingga  akses  pendidikan  semakin  terbatas  dibanding  masa  kolonial

          Belanda.





























                                      Gambar 5.16 Ilustrasi Senam harian Taiso jepang
                                                     Sumber: Pinhead, 2013





               Gambar  ini  menunjukkan  siswa  dan  guru  sedang  melakukan

               senam  taisō,  kegiatan  wajib  sebelum  belajar  sebagai  bagian


               dari pelatihan fisik dan kedisiplinan ala Jepang.
                                                                                                            97
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102