Page 96 - E-Modul Penjajahan Jepang di Palembang_Neat
P. 96
b
n
a
d
i
a
i
b
e
k
a
j
i
d
i
n
a
k
d
g
n
n
e
P
Kebijakan bidang Pendidikan
K
Awalnya, Jepang melanjutkan sistem pendidikan di Palembang
yang diwariskan dari masa penjajahan Belanda, yaitu
pendidikan bergaya Barat. Namun, kemudian Jepang
melakukan perubahan dengan menyisipkan doktrin Asia Raya
agar sesuai dengan kepentingan mereka (Wiranata et al., 2018)
Perubahan dalam bidang pendidikan dan pengajaran di masa
pendudukan Jepang antara lain:
1. Pelatihan Guru
Penyebaran ideologi Hakko Ichiu melalui sekolah-sekolah dimulai
dengan memberikan pelatihan khusus kepada para guru. Para guru
dipandang sebagai agen utama penyebaran ideologi ini. Pelatihan
dipusatkan di Jakarta, dan setiap kabupaten wajib mengirim
perwakilannya untuk mengikuti pelatihan intensif selama tiga bulan di
bawah arahan langsung pejabat Jepang. Waktu tiga bulan dianggap
cukup untuk “menjepangkan” para guru.
2. Perubahan Sistem Pendidikan
Jepang menghapus dualisme dalam sistem pendidikan y ng diwariskan
Belanda. Semua jenis sekolah dasar dari masa sebelumny disatukan
menjadi satu sistem, yaitu Sekolah Rakyat selama enam tahun (Kokumin
Gakkoo). Sekolah desa kemudian disebut sebagai sekolah pertama.
Struktur pendidikan pun diatur ulang menjadi Sekolah Raky t (6 tahun),
Sekolah Menengah (3 tahun), dan Sekolah Menengah Tinggi (3 tahun).
Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi sekaligus bahasa
pengantar di semua sekolah, sedangkan bahasa Jepang menjadi
96