Page 37 - SRIPSI SRI WAHYUNI
P. 37
16
oleh awan. Sedangkan under estimate pada grafik disebabkan karena nilai indeks
vegetasi lebih rendah dari produktivitas sebenarnya di lapangan dan nilai indeks
vegetasi yang dihasilkan tidak stabil.
3.8 Hubungan Tajuk Tanam dan Indeks Vegetasi Terhadap Produktivitas
Analisa hubungan tajuk tanam dengan indeks vegetasi dan produktivitas yang
dilakukan dengan satu sampel pada masing-masing jarak tanam dapat dilihat pada
Tabel 6 berikut.
Tabel 6. Data tajuk tanam dan produktivitas
Indeks Indeks
Jarak Tajuk Vegetasi Vegetasi Produktivitas
Tanggal Tanam Tanam SAVI mRE-SR Aktual
(cm)
(%) (Ton/Ha)
Tidak
15/03/2023 66,2 0,8230 0,7578 4,69
Beraturan
28/02/2023 70×40 69,14 0,7214 0,8351 5,20
28/02/2023 70×20 65,5 0,4905 0,6080 5,05
Analisa hubungan antara tajuk tanam dengan indeks vegetasi dan produktivitas
dilakukan dengan menggunakan satu sampel pada masing-masing jarak tanam.
Menurut Suhardi et al. (2018), tajuk tanam menggambarkan presentase tutupan
vegetasi pada lahan. Semakin tinggi presentasi tajuk tanam maka semakin subur
tanaman tersebut dan akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Jarak tanam
70×40 cm memiliki nilai tajuk tanam dan produktivitas yang paling tinggi yaitu 69,14%
dengan produktivitas sebesar 5,20 Ton/Ha. Jarak tanam 70×20 cm (petak 3) memiliki
nilai tajuk tanam yang paling rendah yaitu 65,5% dengan produktivitas sebesar 5,05
Ton/Ha. Hal ini disebabkan karena kondisi tanaman pada jarak tanam 70×20 cm
(petak 3) terserang hama sehingga mengakibatkan nilai tajuk dan produktivitasnya
rendah. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa semakin tinggi nilai tajuk
tanam maka semakin tinggi pula produktivitas yang dihasilkan dan perbedaan nilai
tajuk tanam dan produktivitas dipengaruhi oleh kondisi tanaman seperti kejadian
terserang hama pada petak 3 di atas. Wahyudi dan Surahman (2018), mengatakan
bahwa serangan hama pada tanaman jagung dapat dipengaruhi oleh lingkungan
tumbuh tanaman jagung sehingga mengakibatkan hasil panen menurun.
Berdasarkan hubungan antara tajuk tanam dengan indeks vegetasi SAVI,
tanaman jagung menghasilkan nilai indeks tertinggi pada jarak tanam tidak beraturan
dengan nilai 0,8230 dan nilai tajuk sebesar 66,2% sedangkan indeks vegetasi yang
terendah adalah jarak tanam 70×20 cm dengan nilai 0,4905 dan nilai tajuk sebesar
65,5%. Indeks vegetasi mRE-SR menghasilkan nilai indeks tertinggi pada jarak
tanam 70×40 cm dengan nilai indeks 0,8351 dan nilai tajuk sebesar 69,14%
sedangkan nilai indeks terendah pada jarak tanam 70×20 cm yaitu 0,6080 dan nilai
tajuk sebesar 65,5%. Berdasarkan hal tersebut, presentase tajuk tanam yang tetinggi
hingga terendah sesuai dengan hasil produktivitas yang diperoleh pada setiap jarak
tanam, begitupun dengan presentase tajuk tanam dan indeks vegetasi pada indeks
mRE-SR. Sedangkan pada indeks vegetasi SAVI terdapat nilai indeks yang tidak
sesuai dengan presentase tajuk tanam yaitu jarak tanam 70×20 cm dan tidak
beraturan. Oleh karena itu indeks vegetasi mRE-SR lebih baik digunakan karena
data yang dihasilkan lebih sesuai dibandingkan dengan indeks vegetasi SAVI.