Page 35 - SRIPSI SRI WAHYUNI
P. 35
14
3.6 Pendugaan Produktivitas Jagung
Pendugaan produktivitas tanaman jagung menggunakan indeks vegetasi mRE-SR
2
karena memiliki nilai koefisien determinan (R ) tertinggi. Hasil yang diperoleh dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pendugaan produktivitas jagung menggunakan indeks mRE-SR
Produktivitas Hasi
Nomor Jarak Tanam Aktual Estimasi Selisih
petak (cm)
(Ton/Ha) (Ton/Ha) (Ton/Ha)
1 4,69 5,32
2 Tidak Beraturan 4,44 5,39 0,503
8 4,31 5,42
3 5,21 5,22
5 70×20 5,48 5,38 0,340
6 5,30 5,34
4 5,92 5,34
7 70×40 4,83 5,42 0,432
9 4,73 5,40
Jumlah 44,90 48,23
Hasil pengolahan indeks vegetasi mRE-SR menghasilkan jumlah produktivitas yaitu
48,23 Ton/Ha sedangkan indeks vegetasi SAVI menghasilkan produktivitas sebesar
48,05 Ton/Ha (Lampiran 7 dan 8). Hal ini menandakan bahwa indeks vegetasi yang
memiliki estimasi yang tertinggi adalah indeks mRE-SR. Ariani et al. (2020),
mengatakan bahwa setiap hasil estimasi produktivitas tanaman memiliki nilai yang
berbeda-beda sesuai dengan indeks vegetasi yang digunakan.
Berdasarkan selisih yang diperoleh, jarak tanam 70×20 cm memiliki nilai yang
terkecil. Semakin kecil nilai selisih yang diperoleh maka dapat dikatakan bahwa data
estimasi telah sesuai dengan data lapangan. Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui
bahwa jarak tanam 70×20 cm memiliki selisih produktivitas dengan hasil estimasi
yang paling sedikit yaitu 0,053 sedangkan jarak tanam tidak beraturan memiliki
selisih yang paling tinggi yaitu 0,780. Jarak tanam 70×20 cm merupakan jarak tanam
terbaik karena memiliki nilai selisih yang paling kecil dan produktivitas yang
dihasilkan pada jarak tanam 70×20 cm cukup tinggi.
3.7 Validasi Hasil Pendugaan Produktivitas Jagung
Pendugaan produktivitas tanaman jagung menggunakan indeks vegetasi mRE-SR
2
karena memiliki nilai koefisien determinan (R ) tertinggi. Validasi hasil dugaan
produktivitas dapat dilihat pada Tabel 5.