Page 30 - 21505241010_Muhammad Nur Fuadi_E Modul Teknologi Beton
P. 30

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
                                      FAKULTAS TEKNIK






              AGREGAT KASAR







                    C. Agregat Kasar

                            Agregat kasar (kerikil) adalah butiran-butiran mineral alami yang tajam dan
                       keras yang berukuran butir lebih besar dari 4,8 mm tetapi tidak lebih besar dari 40
                       mm. Kerikil sebagai bahan beton berfungsi sebagai bahan pengisi utama.

                       1. Jenis-Jenis Kerikil
                                Agregat kasar (kerikil) berdasarkan proses pembuatannya dibedakan
                          menjadi:
                          a) Kerikil Alami

                                  Kerikil alami ialah kerikil yang berasal dari penghancuran oleh alam dari
                            batuan induk yang terbawa oleh arus air dan mengendap di suatu tempat. Pada
                            umumnya kerikil alami bentuknya berbeda-beda (heterogen).













                                                      Gambar 6. Kerikil alami
                          b) Kerikil Pecah (Split)
                                  Kerikil pecah ialah kerikil yang berasal dari batu alam yang dipecah.
                            Kerikil jenis ini biasanya bentuknya tidak bulat (pipih). Beton yang

                            menggunakan bahan kerikil pecah biasanya memiliki kekuatan yang lebih
                            tinggi dibandingkan beton yang menggunakan bahan kerikil alami. Hal ini
                            dikarenakan batu pecah memiliki permukaan sudut sehingga akan saling
                            mengisi atau mengunci saat dipadatkan. Selain itu, permukaan batu pecah juga
                            lebih kasar sehingga kekuatan ikatan antar pasta semen dan agregat pada bagian
                            permukaan juga lebih baik.















                                                  Gambar 7. Kerikil split (pecah)






      TEKNOLOGI BETON                                                                                           24
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35