Page 25 - 21505241010_Muhammad Nur Fuadi_E Modul Teknologi Beton
P. 25
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
AGREGAT
3) Setelah periode perendaman, contoh uji dikeluarkan dari dalam
larutan.
4) Contoh uji dibiarkan meniris selama (15±5) menit, lalu dikeringkan di
dalam oven pada temperatur (110±5)°C sampai diperoleh berat tetap.
5) Setelah diperoleh berat tetap, contoh uji didinginkan pada temperatur
20°C sampai 25°C sebelum direndam kembali dalam larutan.
6) Proses perendaman dan pengeringan contoh uji diulangi sedikitnya 5
kali. Biasanya pengujian dilakukan secara terus menerus tanpa
berhenti sampai batas waktu tertentu, tetapi apabila pengujian
terpaksa dihentikan untuk sementara, contoh uji harus disimpan di
dalam oven pada temperatur (110±5)°C sampai pengujian dilanjutkan
kembali.
7) Setelah seluruh periode proses perendaman dan pengeringan selesai
dan setelah contoh uji dingin, contoh uji kemudian dicuci agar bebas
dari natrium sulfat atau magnesium sulfat. Pencucian dilakukan
dengan cara mengalirkan air yang bertemperatur (43±6)°C ke dalam
wadah contoh sampai meluap keluar, untuk memastikan bahwa
contoh uji sudah bebas dari natrium sulfat dan magnesium sulfat, air
cucian diperiksa dengan larutan barium klorida 0,2 M jika tidak
terdapat endapan putih maka pencucian sudah selesai. Selama proses
pencucian contoh uji harus terjaga dari guncangan atau tumbukan
yang dapat membuat pecah atau retaknya contoh uji.
8) Setelah contoh uji bebas dari natrium sulfat atau magnesium sulfat,
masing-masing fraksi contoh uji kemudian dikeringkan di dalam oven
pada temperatur (110±5)°C sampai diperoleh berat tetap.
9) Mengambil contoh uji dari oven kemudian menyaring contoh uji
agregat halus dengan saringan yang sama pada saat persiapan contoh
uji.
TEKNOLOGI BETON 19