Page 23 - 21505241010_Muhammad Nur Fuadi_E Modul Teknologi Beton
P. 23
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
AGREGAT
3) Wadah tahan panas dengan kedalaman benda uji tidak lebih dari
seperlima dari lebar wadah benda uji.
4) Pengaduk yang terbuat dari logam atau spatula.
Pengujian kadar air total agregat dapat dilakukan dengan lagkah
sebagai berikut :
1) Menimbang wadah tahan panas.
2) Menimbang wadah dan benda uji secara bersamaan. Massa benda
uji (W1) adalah massa wadah dan benda uji dikurangi massa
wadah.
3) Mengeringkan benda uji langsung dalam wadah dengan
menggunakan oven.
4) Mengambil dan mendinginkan benda uji dalam wadah dari oven.
5) Setelah dingin, benda uji beserta wadahnya ditimbang. Massa
benda uji kering oven (W2) adalah massa benda uji dan wadah
dikurangi massa wadah.
Kadar air total agregat dapat dihitung menggunakan rumus di
bawah ini:
keterangan:
P = adalah kadar air contoh uji (%)
W1 = adalah massa contoh uji (gram)
W2 = adalah massa contoh uji kering oven (gram)
D. Pengujian Kekekalan Agregat
Agregat bersifat kekal berarti agregat yang sangat sedikit atau tidak
bereaksi dan atau disintegrasi terhadap larutan natrium sulfat atau
magnesium sulfat. Pengujian kekekalan agregat membantu memberikan
informasi yang lengkap pada saat menentukan sifat kekekalan agregat
terhadap pengaruh cuaca. Peralatan yang digunakan pada pengujian ini,
antara lain:
TEKNOLOGI BETON 17