Page 27 - 21505241010_Muhammad Nur Fuadi_E Modul Teknologi Beton
P. 27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
AGREGAT
Pengujian bahan organik dalam agregat halus dilakukan dengan
langkah sebagai berikut:
1) Botol kaca diisi dengan contoh agregat halus yang akan diuji
sebanyak 130 ml.
2) Menambahkan larutan natrium hidroksida sampai volume agregat
halus dan larutan setelah dikocok menjadi kira-kira 200 ml.
3) Memasang penutup pada botol dengan erat kemudian botol dikocok
dengan kuat-kuat.
4) Mendiamkan larutan dalam botol tertutup selama 24 jam.
5) Menyiapkan larutan standar yang akan digunakan sebagai
pembanding.
6) Jika larutan dalam botol tertutup menghasilkan warna lebih gelap
dari warna larutan standar berarti agregat halus yang diuji
mengandung kotoran organik yang merugikan.
F. Pengujian bobot isi dan rongga udara dalam agregat
Berat isi atau bobot isi agregat halus adalah berat satuan agregat
halus yang didapatkan dari rasio antara berat dan isi (volume) agregat
halus. Berat isi agregat halus diperlukan dalam perhitungan bahan
campuran beton., apabila jumlah bahan ditakar dengan ukuran volume.
Sementara itu, rongga udara dalam satuan volume agregat halus
adalah ruang di antara butir-butir agregat halus yang diisi oleh partikel
padat. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain:
a) Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram dengan kapasitas 2 kg.
b) Batang penusuk terbuat dari baja berbentuk batang lurus,
berdiameter 16 mm dan panjang 610 mm dengan ujung rumpul
setengah bundar.
c) Alat penakar berbentuk silinder terbuat dari logam atau bahan
kedap air dengan ujung dan dasar yang benar-benar rata.
d) Sekop atau sendok sesuai kebutuhan.
e) Plat gelas dengan tebal minimum 6 mm
TEKNOLOGI BETON 21