Page 27 - Tasya Julianti 2305135712 Draft Final Buku Saku
P. 27
pendidikan mereka sendiri sering kali melihat keuntungan yang signifikan dalam
hal peningkatan potensi penghasilan seumur hidup. Investasi dalam pendidikan
berdampak langsung pada hasil pribadi seperti pendapatan, kesempatan kerja, dan
produktivitas ekonomi secara keseluruhan.
2. Social Investment Pendidikan mendorong pembangunan masyarakat yang lebih
luas, pemerintah dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk mempromosikan
nilai pendidikan yang beragam dalam masyarakat mereka. Dengan meningkatkan
kualitas tenaga kerja dan mendorong inovasi. Ketika pekerja menjadi lebih
terampil, mereka menuntut gaji yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan
permintaan agregat dan merangsang aktivitas ekonomi.
Investasi dalam pendidikan dapat diukur menggunakan beberapa cara,
❖ Earning Difference menekankan nilai pendidikan dalam meningkatkan prospek
pekerjaan dan kemajuan karier, menjadikannya pertimbangan penting bagi individu
yang memutuskan apakah akan berinvestasi dalam pendidikan lebih lanjut. Earning
Difference mengacu pada perbedaan tingkat pendapatan yang dapat dikaitkan dengan
pencapaian pendidikan. Konsep ini menyoroti bagaimana individu dengan tingkat
pendidikan yang lebih tinggi umumnya memperoleh penghasilan lebih banyak daripada
mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah.
❖ Net Present Value (NPV) untuk menilai kelayakan suatu investasi yang melibatkan
perbandingan antara nilai sekarang dari arus kas masuk bersih dengan nilai sekarang
dari biaya awal investasi. Dalam konteks pendidikan, NPV digunakan untuk
mengetahui apakah investasi dalam pendidikan tersebut memberikan manfaat ekonomi
yang signifikan bagi individu dan masyarakat.
❖ IRR (Internal Rate of Return) dalam konteks pendidikan adalah tingkat pengembalian
yang diharapkan dari investasi pendidikan, dihitung sebagai suku bunga di mana nilai
bersih sekarang (NPV) dari semua arus kas yang dihasilkan oleh investasi tersebut sama
dengan nol. IRR merupakan perkiraan pengembalian tahunan atas suatu investasi. Jika
IRR melebihi biaya modal (tingkat pengembalian minimum yang diperlukan), investasi
tersebut dianggap menguntungkan. IRR membantu individu dan pembuat kebijakan
dalam menentukan apakah investasi dalam pendidikan memberikan hasil yang mampu
dibandingkan dengan alternatif lain.
Pada hasil penelitian Yubilianto (2020)
menemukan bahwa tingkat pengembalian
bersekolah di sekolah dasar adalah sekitar 10%,
sedangkan pendidikan menengah dan tinggi
cenderung memberikan tingkat pengembalian yang
lebih tinggi hingga 20%. Penelitian lain dilakukan
oleh Duflo (2001) yang menemukan bahwa tingkat
pengembalian pendidikan di Indonesia berkisar
antara 6,8 hingga 10,6%.
Manfaat ekonomi secara keseluruhan yang
diperoleh masyarakat dari investasi dalam pendidikan. SRR mengukur manfaat sosial yang
lebih luas dari investasi pendidikan di luar keuntungan individu. Biaya langsung yang
dikeluarkan oleh masyarakat (seperti belanja publik untuk pendidikan) dan manfaat tidak
27