Page 21 - MODUL KOMPETENSI
P. 21
Sistem Kontrol Elektropnumatik
Upaya penyiapan udara kempa yang buruk dan seadanya, pasti akan
cenderung menimbulkan malfunction dan mengakibatkan seal dan bagian-bagian
bergerak cepat aus, oli masuk ke dalam katub, silencer terkontaminasi, korosi
pada pipa, katub dan silinder, serta menguras pelumasan. Pada kasus kebocoran,
maka pelepasan udara kempa yang terkontaminasi akan dapat mencemari produk
(makanan).
Pada umumnya komponen pnumatik didisain menerima tekanan kerja normal
antara 800 hingga 1000 kPa (8 – 10 bar). Pengalaman praktek menunjukkan,
untuk alasan ekonomi, tekanan operasi sebesar 6 bar dapat digunakan. Biasanya
rugi tekanan berkisar 10 hingga 50 kPa (0,1 – 0,5 bar) yang disebabkan oleh
berbagai kondisi, misalnya adanya bengkokan pipa dan panjang pipa, tahanan
pipa dan adanya kebocoran. Sehingga untuk mengatasi adanya kerugian tekanan,
maka udara kempa yang tersimpan di dalam kompresor harus berikisar 6,5 – 7
bar.
Sistem pnumatik menggunakan udara kempauntuk menghasilkan gerakan
mekanik. Untuk mengurangi adanya fluktuasi tekanan, dan memberikan jaminan
kualitas penaluran udara kempa, dipasang sebuah reservoir (receiver tank).
Kompresor mengisi reservoir yang disediakan sebagai storage tank. Ukuran
diameter pipa distribusi udara harus dipilih sedemikian sehingga rugi tekanan tidak
boleh melebihi 10 kPa (0,1 bar).
Dari berbagai piranti dalam sistem pnumatik, yang perlu mendapat perhatian
lebih adalah compressor, Filter & dryer.
Tipe Kompresor Udara
Pemilihan tipe kompresor tergantung beberapa aspek, yaitu jumlah udara
kempa yang harus disediakan, tekanan udara kempa, kualitas dan kebersihan
udara kempa, serta tingkat kekeringan udara kempa.
21
Teknik Otomasi Industri