Page 271 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 271
Dr. Irving Finkel
satu jantan dan satu betina untuk semua jenis binatang, seperti
ditemukan dalam sumber P. Sumber J lebih dekat dengan
Atrahasis Babilonia Kuno dalam memasukkan burung-burung
yang (sejauh yang dapat kita lihat) tidak muncul dalam sumber
kuneiform lainnya. Hanya Tablet Bahtera yang memperlihatkan
tradisi sepasang demi sepasang dalam kuneiform, tetapi sekarang
kita tahu hal itu ada di Babilonia.
Sumber J hanya menyebutkan adanya hujan tetapi sumber
P, yang lebih dekat dengan Gilgamesh XI, menjelaskan adanya
air bah dan hujan, dan di sinilah lagi-lagi bahwa tampaknya
dua latar belakang tradisi terlibat. Sumber J, ketimbang tidak
memiliki pendaratan di pegunungan sama sekali, lebih mungkin
mengajukan sebuah nama Babilonia yang tak dikenal, sementara
gema dari pegunungan Ararat di utara jauh yang diusulkan oleh
sumber P menjadikan pilihannya jelas bagi orang-orang Judea.
Kita tidak bisa melanjutkan lebih jauh dari sini.
Teks Ibrani seperti yang kita miliki sekarang merupakan
sebuah produk literer bentukan besar-besaran yang dibentuk
dari bagian-bagian dua unsur kisah banjir Ibrani yang utama dan
berbeda. Kedua sumber ini, setelah disatukan, tidak lengkap lagi,
tetapi dapat dipahami sebagai kisah yang berbeda begitu mereka
‘dihidupkan’. Proses-proses penghilangan dan penyuntingan tidak
menutupi bahwa J dan P tidaklah sama.
Dalam pandangan saya, perbedaan-perbedaan ini mungkin
mencerminkan versi-versi Kisah Air Bah kuneiform yang ber-
beda. Berbagai versi tablet latar belakang ini hampir pasti men-
ceritakan kisah Atrahasis Babilonia ketimbang Gilgamesh. Kisah
klasik dalam alkitab tentang Nuh dan Air Bah dalam bahasa
Ibrani dengan demikian melestarikan bagi kita bayangan gelap
dari apa yang bisa kita duga sebagai ‘Kuneiform Tradisi J’ dan
http://facebook.com/indonesiapustaka ubah baji-baji yang rumit itu menjadi tulisan tinta bahasa Ibrani
‘Kuneiform Tradisi P’.
Bagaimana kemungkinan para redaktur bahasa Ibrani meng-
yang anggun adalah bahasan dari bab berikutnya.
260

