Page 32 - E-MODUL INTERAKTIF KELOMPOK 3_KIMORFIS
P. 32
Sifat Fisis Alkil Halida
Alkil halida mempunyai titik didih lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan
jumlah unsur C yang sama karena berat molekul semakin tinggi. Titik didih semakin tinggi
dengan bertambahnya bobot halogen. Td I lebih tinggi dibandingkan Td F. Jumah atom halogen
yang terikat pada karbon meningkatkan titik didih molekul.
Td CH3Cl < CH2Cl2 < CHCl3 < CCl4
Alkil halida bersifat polar karena perbedaan keelektronegatifan antara halogen dan
karbon. Kebanyakan senyawa organik lebih ringan daripada air, namun pelarut berhalogen yang
lazim seperti kloroform atau diklorometana lebih berat dari pada air. Senyawa hidrokarbon
terhalogenasikan tidak membentuk ikatan hidrogen dan tidak larut dalam air, tapi larut dalam
pelarut organik tertentu.
Tata Nama Alkil Halida
Nama IUPAC
Penomoran dimulai dari karbon yang paling dekat dengan halogen. Penamaannya
adalah nama halogen diikuti nama alkana rantai induknya.Nama halogen (—X) ditulis dengan
akhiran –o, contoh: brom menjadi bromo. Jika terdapat dua atau lebih atom halogen sejenis,
maka dinyatakan dengan awalan di, tri, dst. Jika terdapat cabang alkil, maka penamaannya
disebut atom halogen dulu, baru atom pada cabang alkil tersebut. Penamaan haloalkana jika
rantainya mengandung banyak cabang, ditentukan dengan urutan abjad.
Nama Trivial
Kebanyakan alkil halida sederhana yang lazim menggunakan nama trivial.
Penamaannya disebutkan nama alkil dulu, diikuti halidanya.
25