Page 54 - E-MODUL INTERAKTIF KELOMPOK 3_KIMORFIS
P. 54
Tata Nama Alkohol dan Eter
A. Nama IUPAC
1. Alkohol
Penamaan alkohol berdasarkan sistem IUPAC (diambil dari nama alkana induknya,
tetapi akhiran a diganti dengan –ol ). Bila lebih dari satu gugus fungsi hidroksil (-OH),
digunakan penggunaan di, tri, dsb, tepat sebelum akhiral –ol. Akhiran a pada nama alkana
induknya tetap, kemudian baru diberi konsonan d dari akhiran diol (Misal untuk diol).
Penomoran dimulai dari atom C yang paling dekat dengan gugus –OH.
Jika ada cabang, maka rantai induknya adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus – OH.
Cabang: alkil yang terikat pada rantai induk. Nama cabang diberi akhiran –il. Jika terdapat 2
atau lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf
pertama nama substituen.
Sering suatu gugus hidroksil dijumpai dalam molekul yang mengandung gugus fungsional lain.
Dalam sistem IUPAC, penomoran dan akhiran dalam nama senyawa multifungsional
ditentukan oleh prioritas tata nama.
47